Respons Istana soal Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Istana Merdeka
Sumber :
  • vivanews/Andry Daud

VIVA – Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Donny Gahral Adian, menyatakan, hingga kini perwakilan Istana maupun pemerintah belum bisa berkomentar terlalu jauh merespons operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo.

Istana Ingatkan Menteri Tak Sembarangan Tunjuk Stafsus

Menurut Donny, Istana masih menunggu kabar dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

"Kita belum bisa komentar. Tunggu satu hari, setelah jelas status dari KPK seperti apa baru kita berkomentar," kata Donny ketika dikonfirmasi, Rabu 25 November 2020.

Kepala Disnakertrans Sumsel Jadi Tersangka Gratifikasi, Uang Rp 285,6 Juta dan 125 Gram Logam Mulia Disita

Baca juga: Ada Kabar Baik bagi Pensiunan PNS yang Belum Terima Dana Taperum

Donny mengatakan, dari sepanjang yang diketahuinya, Edhy Prabowo masih menjalani pemeriksaan. Istana tetap menghormati proses yang tengah berjalan hingga benar-benar status menteri tersebut diumumkan.

Kejari Palembang OTT Kadisnakertrans Sumsel, Uang Rp 40 Juta Diamankan

"Kita di Istana belum bisa berkomentar. Arahan pimpinan. Tunggu perkembangan di KPK seperti apa," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Komisi Pemberantasan Korupsi ternyata tak hanya mengamankan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo. Istri Edhy, Iis Roshita Dewei, juga ikut dibawa komisi antirasuah.

Edhy ditangkap diduga terkait kasus ekspor benih lobster. Penangkapan oleh tim antirasuah itu terjadi Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Cengkareng, Banten, pada Rabu, 25 November 2020, sepulangnya politikus Partai Gerindra itu dari Amerika Serikat.

Pelajar Pondok Pesantren Al Azhaar Tulungagung menikmati makanan program MBG. (Foto: Madchan Jazuli/VIVA Jatim)

Istana Bantah Anggaran MBG Bakal Memangkas Program Lain

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menepis pandangan yang menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal memangkas anggaran lainnya.

img_title
VIVA.co.id
19 Januari 2025