Gunung Merapi Bergemuruh hingga Luncurkan Guguran Material Hari Ini

Gunung Merapi diamati dari Desa Balerante, Klaten, Jawa Tengah, pada Kamis, 19 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta terus memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi yang sejak 5 November 2020 lalu ditetapkan berstatus siaga atau level III.

Guguran Lava Meluncur 42 Kali dari Gunung Merapi Sejauh 1,6 Kilometer

Dari hasil pemantauan BPPTKG pada Minggu 22 November 2020 pada periode pukul 00.00 hingga 12.00 WIB tercatat terjadi guguran di Gunung Merapi. Jarak luncur guguran ini mencapai 1.000 meter dari puncak Gunung Merapi.

Baca juga: Anies Perpanjang PSBB Jakarta hingga 6 Desember 2020

Gunung Merapi Mengalami 14 Kali Gempa Guguran, Menurut BPPTKG

Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya menyebut bahwa luncuran guguran sejauh 1.000 meter ini terjadi pada Minggu, 22 November sekitar pukul 06.48 WIB.

"Guguran teramati 1 kali jarak luncur maksimal 1.000 meter ke hulu Kali Lamat Magelang pukul 06.48 WIB dari badan dan terdengar (Gemuruh)lemah 1 kali dari Kaliurang," ujar Hanik.

Wagub: Sumbar Butuh 150 Sabo Dam Antisipasi Lahar Dingin Gunung Marapi

Hanik menuturkan, terdengar juga suara gemuruh lemah sebanyak satu kali. Suara gemuruh ini terdengar dari Pos Pengamatan Gunung Merapi di Babadan, Jawa Tengah.

"Pada periode pukul 00.00-12.00 WIB telah terjadi gempa guguran sebanyak 25 kali, gempa hembusan sebanyak 41 kali, gempa fase banyak sejumlah 140 kali, dan gempa vulkanik dangkal sejumlah 18 kali," ungkap Hanik.

"Tingkat aktivitas Merapi Siaga (Level III) dengan potensi bahaya maksimal 5 kilometer dari puncak. Jika terjadi perubahan aktivitas Merapi yang signifikan, maka status aktivitas Merapi akan segera ditinjau kembali," sambung Hanik.

Lava Pijar Gunung Merapi Terlihat dari Turi Sleman DIY 14 Agustus 2024

Sudah 3 Kali Merapi Luncurkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah (Jateng) dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan awan panas guguran sebanyak tiga kali selama periode pencatatan sepekan.

img_title
VIVA.co.id
9 September 2024