Pangdam dan Kapolda Seluruh Indonesia Didorong Lawan Kelompok Radikal

Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman (tengah)
Sumber :
  • VIVA/Zahrul Darmawan

VIVA – Ketua Umum Forum Pasundan Bergerak (FPB) Ades Kariadi mendorong Panglima Kodam (Pangdam) dan Kapolda seluruh Indonesia kompak mengawal wilayahnya dari upaya kelompok radikal pemecah belah rakyat dan provokator yang mengatasnamakan agama.

Jenderal Maruli Lantik 12 Perwira Tinggi TNI AD, Ada Nama Pangkostrad hingga Pangdam Jaya

Menurutnya, ketegasan Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran kepada anak buahnya untuk menindak para perusuh, pengganggu ketertiban umum dan para pelanggar protokol kesehatan patut diikuti Pimpinan TNI-Polri lainnya di seluruh Indonesia.

"Tidak ada tempat di Republik ini bagi kelompok radikal yang mengaku membela agama dan mendukung Pancasila tapi kelakuannya jauh dari akhlaqul karimah (akhlak mulia) dan nilai-nilai luhur Pancasila," tegas Ades dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 21 November 2020.

200 Personel Kawal HUT ke-79 RI di IKN, tapi Bukan TNI/Polri

Tokoh muda asal bumi Pasundan itu juga mendorong tokoh masyarakat dan tokoh agama yang masih rasional, berfikir jernih untuk solid dan kompak meyakinkan masyarakat agar tidak termakan provokasi dan propaganda kelompok radikal tersebut.

"Kita saksikan bersama, bagaimana dari ceramahnya Ulama yang mereka agungkan, tidak sama sekali menunjukkan kemuliaan Islam sebagai agama yang Rahmatan lil Alamiin. Di acara Maulid Nabi Muhammad SAW yang seharusnya berisi kajian keagamaan, tapi ternyata dominan berisi ceramah provokatif, caci maki, merongrong Pemerintahan yang sah dan melecehkan institusi TNI-Polri," ucap Ades.

Ratusan Perwira TNI Dimutasi, Pangkogabwilhan III, Pangkostrad, hingga Pangdam Jaya Diganti

Ia menambahkan, jadi sangat wajar jika ada perintah dari Panglima TNI bahwasannya TNI bersama rakyat akan melawan siapa saja yang hendak merusak persatuan nasional.

"Bahkan perintah Pangdam Jaya kepada pasukannya untuk menurunkan baliho-baliho tak berizin yang bertebaran di banyak sudut di jalanan Ibukota juga harus didukung masyarakat. Jika ada penentangan dari kelompok mereka, Ormas-Ormas pendukung persatuan dan kesatuan bangsa harus mendampingi TNI-Polri dalam setiap upaya melawan kelompok radikal tersebut," ujar Ades.

Baca juga: Massa Habib Rizieq Terpapar Corona, Politikus PDIP: Pelajaran Mahal

Aksi mahasiswa menyerukan netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

Mahasiswa Kembali Serukan Netralitas ASN dan TNI-Polri di Pilkada Banten

Seruan ini disampaikan atas dinamika yang terjadi hingga banyak laporan yang masuk ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

img_title
VIVA.co.id
16 Oktober 2024