Alasan Pangdam Jaya Perintahkan Copot Baliho Habib Rizieq

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman
Sumber :
  • VIVA/Willibrodus

VIVA – Sebuah video sempat viral di media sosial, yang menampilkan sejumlah pria berbaju loreng mencopot baliho bergambar Imam Besar Front Pembela Islam, Habib Rizieq Shihab. Pangdam Jaya, Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman, mengakui bahwa sejumlah pria itu adalah anggotanya.

FPI Jakarta Resmi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

"Oke, ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya. Saya yang perintahkan mereka untuk turunkan baliho tersebut," kata Dudung, di Monas, Jakarta Pusat, Jumat, 20 November 2020.

Sebab, lanjut Dudung, Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta beberapa kali berusaha mencopot baliho itu, tapi selalu gagal. Massa FPI dinilai nekat memasang baliho itu lagi.

Terpopuler: Habib Rizieq Bicara Kasus Suswono dan Ahok, Dirdik Jampidsus Viral Gegara Jam Tangan

"Karena beberapa kali Satpol PP menurunkan, dinaikkan lagi. Jadi saya perintahkan anggota TNI yang turunkan," ujar Dudung.

Baca juga: Ma'ruf Amin Bersedia Bertemu Habib Rizieq Demi Bangsa dan Negara

Habib Rizieq Blak-blakan Sebut Kasus Suswono Beda dengan Ahok: Dia Akui Khilaf dan Istighfar

Ia menegaskan, sejumlah pria berbaju loreng yang mencopot baliho Habib Rizieq adalah anggota Garnisun. Pencopotan ini dilakukan sebagai penertiban terhadap atribut yang dipasang di area publik.

"Perintah saya itu. Begini, kalau siapa pun di republik ini, siapa pun, ini negara hukum, maka harus taat kepada hukum. Kalau masang baliho itu jelas ada aturannya. Ada pajaknya. Tempatnya juga sudah ditentukan. Jangan seenaknya sendiri. Seakan-akan dia paling benar. Tidak ada itu," tegasnya.

Pangdam pun menegaskan, seluruh warga negara Indonesia dari kelompok mana pun harus taat dan tunduk pada peraturan perundang-undangan yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Dudung kemudian memberikan ultimatum kepada kelompok ormas Islam agar tidak membuat gaduh keamanan dan ketertiban di Ibu Kota Jakarta, yang saat ini sudah aman dengan melakukan upaya memecah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saya peringatkan dan saya tidak akan segan-segan menindak keras yang coba mengganggu persatuan dan kesatuan karena merasa mewakili umat Islam. Tidak semua, banyak umat Islam yang berucap baik, bertingkah laku baik," tegas Pangdam Jaya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya