Seluruh Alun-alun dan Taman di Bandung akan Ditutup

Suasana alun-alun kota Bandung dipadati wisatawan di Bandung, Jawa Barat, Jumat, 19 April 2019.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA – Pemerintah Kota Bandung berencana menutup fasilitas publik untuk percepatan memutus mata rantai penularan Virus Corona atau COVID-19. Kebijakan itu termasuk untuk Alun - alun Bandung, yang akan ditutup selama Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).

Ada Relawan yang Membelot Dukung RK, Timses Pramono: Itu Membawa Nama Pribadi

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, menjelaskan penutupan ini diberlakukan sebagai bentuk memperketat sekaligus pengawasan protokol kesehatan cegah COVID-19.

“Saya akan melapor ke Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung agar ruang publik di beberapa lokasi sementara untuk tidak dipakai terlebih dahulu. Semua alun-alun dan taman-taman kita tutup," ujar Ema di Bandung, Rabu 18 November 2020.

Ridwan Kamil Teken Kontrak Politik dengan Warga Jakut, Begini Janjinya

Baca juga: Hebat, 4 Orang Ini Jadi Miliader Meski Tak Lulus SMA

Ema memastikan penutupan juga berlaku ruang publik selain alun-alun Bandung, yaitu Alun-alun Cicendo, Regol, Ujungberung, dan Asia-Afrika. 

RK: Kita Siap Menang dan Kalah di Pilkada Jakarta

"Saya mintakan benar - benar terjaga. Jangan dulu dipergunakan untuk warga masyarakat. Mohon maaf karena itu berpotensi menimbulkan kerumunan,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengantisipasi kenaikan kasus positif COVID-19 pada libur panjang akhir tahun 2020. Pihaknya berharap tidak ada lagi kenaikan kasus signifikan seperti libur panjang sebelumnya.

Ridwan Kamil menjelaskan, kesadaran wisatawan mentaati protokol kesehatan COVID-19 yaitu menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan cuci tangan menjadi kunci utama untuk memutus mata rantai penularan.

"Kita ada libur panjang lagi di akhir tahun mudah-mudahan kasus tidak banyak walupun belum diputuskan (regulasi khusus)," ujar Ridwan Kamil di Bandung Jawa Barat, Selasa 17 November 2020.

Menurutnya, fenomena libur panjang diakui menjadi momentum kenaikan kasus yang signifikan. Selama pandemi, Jawa Barat sudah mengalami dua kali libur panjang. Keduanya menunjukkan perkembangan lonjakan kasus positif. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya