Vaksinasi COVID-19 Belum Jelas, Terawan: Wong Barangnya Belum Ada
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto belum bisa menyampaikan grand design terkait vaksinasi COVID-19 dalam rapat kerja bersama dengan Komisi IX DPR. Terawan mengatakan demikian karena barang vaksin belum ada di Tanah Air.
Menurut Terawan, vaksin yang ada hanya untuk uji klinis tahap III. Vaksin untuk rakyat disebutnya belum ada dan belum diketahui kapan akan tiba di Indonesia.
"Sampai sekarang ini vaksin yang ada vaksin untuk uji klinis tahap III yang ada, yang lain memang belum datang, belum ada. Kalau ada mungkin akan berbeda. Karena belum datang saya belum bisa ngomong apa-apa karena belum ada," kata Terawan, Selasa 17 November 2020.
Dia menyampaikan, sejauh ini yang dibicarakan masih dalam tahap rencana. Pun, ia mengatakan, jika berbicara lebih jauh dikhawatirkan akan berbeda dengan realisasinya saat barang tersebut datang.
"Kalau masih rencana, nanti bingung transparansi kalau kami kemukakan mana barangnya. Kita menunggu dulu nanti kejelasan karena semua berbasis bukti atau fakta. Itu selalu saya ingatkan karena nanti juga akan menyangkut anggaran dan bagaimana realisasinya supaya tidak salah," ujarnya.
Baca Juga: Luhut Ungkap Vaksin COVID-19 November Terancam Molor, Ini Penyebabnya
Menurut Terawan, belum diketahui secara pasti kapan vaksin akan datang ke Indonesia. Kata dia, pemerintah Indonesia saat ini masih pada tahapan menunggu kedatangan vaksin-vaksin COVID-19. Pun, izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga belum keluar.
"Wong barangnya belum ada, menurut saya tidak bisa kira-kira, siapa tahu nanti kita ini menyangkut produksi, menyangkut apa pun, menyangkut hasil dari BPOM dan sebagainya. Saya kira kalau ada barang ada persoalan lain dalam menyikapi," lanjut Terawan
Terawan tak bisa bicara detail karena belum ada vaksin yang tiba di Indonesia. Dia hanya berharap vaksin paling cepat bisa datang ke Indonesia pada Desember 2020.
Dia menambahkan, vaksin yang paling cepat datang itu juga merupakan dalam bentuk jadi dan jumlahnya terbatas.
"Kalau untuk cepat ya memang dari luar dalam bentuk jadi. Tapi, akan terbatas dan kami akan siapkan segala skenario dan itu sudah dilakukan," ujarnya.
Kemudian, ia menekankan, nanti ada 107 juta orang yang akan mendapat vaksin COVID-19. Terkait itu, nanti disiapkan dua skema pemberian vaksin yaitu vaksin program pemerintah dan vaksin mandiri.
Untuk vaksin program, sasaran penerima ada sekitar 32 juta orang dengan 73 dosis vaksin. Lalu, program vaksin mandiri dengan kelompok penerimanya adalah masyarakat dan pelaku ekonomi. Jumlah orang yang disuntik vaksin ini ada 75 juta orang.