Mahfud MD Ultimatum Aparat Keamanan Usai Nikahan Anak HRS

Menko Polhukam Mahfud MD memberikan keterangan pers di Kemenko Polhukam, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

VIVA – Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD meminta agar aparat keamanan tidak ragu dan bertindak tegas memastikan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan optimal. Mahfud bahkan menyebut kata aparat hingga tiga kali.

FPI Jakarta Resmi Dukung Ridwan Kamil-Suswono di Pilgub Jakarta 2024

"Kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, kepada aparat keamanan, pemerintah minta tidak ragu dan bertindak tegas dalam memastikan protokol kesehatan dapat dilakukan dengan baik," kata Mahfud secara virtual pada Senin, 16 November 2020.

Mahfud bahkan mengancam akan memberi sanksi kepada aparat keamanan yang tidak melakukan tugasnya. Sanksi, kata dia, dijatuhkan segera kepada aparat yang dianggap tidak tegas menindak pelanggaran protokol kesehatan.

Ancaman Danpuspom untuk 4.000 Prajurit yang Main Judi Online: Bakal Dipidana

"Pemerintah juga akan memberikan sanksi kepada aparat yang tidak bertindak tegas dalam memastikan terlaksananya protokol kesehatan COVID-19," ujar Mahfud.

Mahfud meminta semua untuk mematuhi aturan protokol kesehatan demi menghindari COVID-19 yang masih mewabah. Mahfud juga meminta para tokoh agama dan tokoh masyarakat memberikan teladan.

Timnas Indonesia Disanksi FIFA Rp357 Juta, Arya Sinulingga: Kita Patuh Saja, Tapi...

"Kita semua, pemerintah dan semua elemen masyarakat dalam delapan bulan terakhir telah mengerahkan seluruh daya dan upaya untuk mengatasi COVID-19 yang telah memakan ribuan korban jiwa," kata Mahfud.

Sebelumnya, Mahfud MD menyampaikan keprihatinan pemerintah terkait acara pernikahan putri Habib Rizieq Shihab. Acara tersebut mengundang kerumunan massa dan banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan pada masa wabah COVID-19 yang masih terjadi. Diketahui pemerintah kota Jakbar juga sudah melayangkan teguran hingga mendenda Habib Rizieq hingga Rp50 juta. (ase)

Waketum PKB, Jazilul Fawaid

Jelang Pencoblosan Pilkada, PKB Wanti-wanti Masyarakat Tak Pilih Pemimpin karena 'Serangan Fajar'

Masyarakat diwanti-wanti tidak memilih pemimpin atau calon kepala daerah karena diiming-imingi uang.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024