Merapi Siaga, Warga Nekat Cari Pakan Ternak di Daerah Rawan

Warga di lereng Merapi masih mencari rumput pakan ternak
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Sejumlah warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi masih beraktivitas seperti biasa, meskipun salah satu gunung yang teraktif di Indonesia itu statusnya naik menjadi siaga. 

250 Ribu Orang Mengungsi dari Lebanon ke Suriah di Tengah Serangan Israel

Salah satu aktivitas warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi, yakni mencari rumput untuk pakan ternak sapi. Mereka masih terlihat berlalu lalang naik sepeda motor dengan membawa tumpukan tanaman pakan ternak.

Hanya saja hewan ternaknya telah dievakuasi lebih dahulu di kandang komunal milik pemerintah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten. Kandang komunal itu jaraknya juga berdekatan dengan tempat pengungsian sementara bagi warga di Balai Desa Balerante.

Guguran Lava Meluncur 42 Kali dari Gunung Merapi Sejauh 1,6 Kilometer

"Untuk aktivitas warga untuk pagi hari itu mereka naik dari pengungsian khususnya yang masih bisa beraktivitas. Mereka merumput untuk ternak sapi," kata Jainu, Koordinator Posko Pengungsian Desa Balerante, Senin, 16 November 2020.

Meskipun tetap beraktivitas seperti biasa, lanjut dia, pihaknya mengimbau kepada warga agar tidak nekat mencari rumput maupun tanaman pakan ternak di lokasi yang jaraknya terlalu dekat dengan puncak Merapi. Setiap harinya mereka naik mencari pakan ternak pada pagi hari dan sorenya baru kembali ke tempat pengungsian sementara.

Tentara Israel Bunuh Pria Palestina Penyandang Disabilitas di Rumahnya

"Warga yang beraktivitas mencari pakan ternak di atas untuk menaati aturan dari pemerintah dan BPPTKG bahwa tidak boleh aktivitas di radius 3 kilometer," sebutnya.

Sementara itu, terkait kelompok rentan yang tinggal di KRB III Merapi Desa Balerante, Jainu mengungkapkan, sudah dievakuasi ke tempat pengungsian sementara di Balai Desa Balerante.

"Untuk kelompok rentan sudah dievakuasi di pengungsian sementara yang berjarak 9 kilometer dari puncak. Pengungsian ini menampung warga kelompok rentan dari tiga dukuh yang termasuk KRB III," ucapnya. 

Topan super Noru hantam Filipina menyebabkan banjir.

85 Warga Filipina Tewas dan 5,7 Juta Orang Mengungsi Akibat Topan Trami

Topan Trami yang melanda Filipina telah menyebabkan lebih dari 5,7 juta orang mengungsi, sementara jumlah korban tewas bertambah menjadi 85 orang,

img_title
VIVA.co.id
29 Oktober 2024