Masih Pandemi, PPP Berharap Reuni PA 212 Dilakukan secara Daring
- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Persaudaraan Alumni (PA) 212 tetap berencana melaksanakan reuni pada 2 Desember 2020. Padahal saat ini situasi di Indonesia masih dilanda pandemi COVID-19.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Syaifullah Tamliha, turut menyoroti mengenai rencana tersebut. Menurut Syaifullah, semestinya Alumni 212 dapat mengambil langkah yang bijaksana terkait acara tersebut.
"Akan bermartabat Alumni 212 menyederhanakan kegiatan tersebut dengan jumlah peserta yang terbatas, dan sisanya dengan reuni daring/virtual. Ajaran agama Islam bersifat rahmatan lil’alamin, dan para Alumni 212 tetap bisa reuni dengan menggunakan teknologi digital yang sudah tersedia," kata Syaifullah, kepada wartawan, Senin 16 November 2020.
Syaifullah mengatakan, dalam kondisi yang masih diselimuti pandemi COVID-19 ini, diharapkan mengurangi acara yang sifatnya menimbulkan kerumunan. Anggota Komisi I DPR RI itu menilai langkah yang tepat adalah menyelenggarakan reuni alumni 212 secara daring.
"Sehingga dakwah Islam bisa terus berlangsung dan masyarakat bisa tenteram untuk tidak terpapar COVID-19," ujar Syaifullah.
Baca juga:Â GP Ansor Sebut Pernyataan Habib Rizieq ke Nikita Rendahkan Perempuan
Dalam masa pandemi, dia meminta semua pihak untuk dapat menahan diri, dan mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Pandemi COVID-19 ini adalah musibah yang terjadi saat ini, bukan hanya di Indonesia tetapi juga seluruh dunia.
"Saya berharap para Alumni 212 bisa bersabar diri bahwa saat ini kondisi semua negara sedang mengalami krisis kesehatan akibat pandemi COVID-19, sehingga setiap momentum kegiatan peringatan apa pun harus berstandar protokol kesehatan dengan jumlah peserta yang serba terbatas, termasuk peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 RI yang lalu," ujarnya.
Dharma Sebut Pasar Tanah Abang Alami Penurunan Omset Akibat Pandemi COVID-19
Calon Gubernur nomor urut 2 (dua), Dharma Pongrekun membeberkan bahwa COVID-19 menjadi faktor utama dari penurunan pengunjung dan omzet di banyaknya pasar tradisional Jak
