Jenderal BG, Batal Jadi Kapolri Kini Pimpin Intelijen Negara
- ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
VIVA – Situasi politik tahun 2015 memanas. Saat itu terjadi pemilihan Kapolri yang diajukan Presiden Jokowi ke DPR. Calon tunggal Budi Gunawan atau yang biasa disapa BG. Dia menjadi satu-satunya calon yang kuat dan sudah berpangkat Komisaris Jenderal alias bintang 3. Selangkah lagi, BG menduduki kursi Tri Brata (TB) 1.Â
Namun, pencalonan BG untuk jadi Kapolri tak mulus. Setelah Jokowi mengajukan surat pemilihan calon Kapolri dan tertera nama BG, DPR langsung bersigap. Rangkaian proses mulai dari fit and propertest hingga dinyatakan lolos serta diajukan ke sidang paripurna. Dewan menyatakan BG sah jadi Kapolri tinggal menunggu dilantik.
Tiga hari setelah dapat rekomendasi paripurna DPR soal calon Kapolri tepatnya pertengahan tahun 2015 silam, KPK bikin geger. Lembaga antirasuah itu malah menetapkan BG sebagai tersangka. Masih ingatkah kasusnya? Ya, soal dugaan kepemilikan rekening gendut.
Langkah KPK bikin semua rencana runyam. Saat itu KPK dipimpin oleh Abraham Samad. Pelantikan BG ditunda. Tak terima jadi tersangka, BG ambil langkah. Pria kelahiran Surakarta 11 Desember 1959 itu menggugat status tersangkanya ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan mengambil keputusan. Hakim mengabulkan gugatan Budi Gunawan dan membatalkan status tersangka KPK. Nama baik Budi Gunawan kembali bersih, namun dia tetap tidak bisa menjadi Kapolri. Jokowi telah menunjuk Jenderal Badrodin Haiti untuk menjadi Kapolri ketika itu.
Budi Gunawan pun diangkat menjadi Wakapolri. BG yang diketahui pernah menjadi ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri pun sabar. Faktanya, dia bukan menjadi Pimpinan Polri, tetapi malah ditunjuk Jokowi menjadi Kepala Badan Intelijen Negara pada tahun 2016 silam.
Berbeda dengan pencalonan BG sebagai Kapolri, saat dia dipilih menjadi Kepala BIN, tak ada yang protes dan semua berjalan dengan lancar. Hingga kini, BG masih dipercaya menjadi Kepala BIN dari kalangan Polisi. Bukan kali ini saja Kepala BIN dipimpin Polri, Jenderal Sutanto tahun 2009-2011 pernah juga menjadi Kepala BIN.
Sorotan BG tak hanya dalam urusan pencalonan Kapolri. Dia juga menjadi perhatian lantaran selalu ada di setiap pertemuan penting tokoh negara. Salah satunya pertemuan fenomenal antara Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri usai perhelatan Pilpres tahun 2019 silam.
Di luar dari polemik tersebut, BG tercatat sebagai anggota kepolisian yang punya prestasi moncer banget. Dikutip dari beberapa referensi, Budi Gunawan merupakan lulusan Akademi Kepolisian angkatan 1983.Â
BG juga tercatat sebagai jenderal termuda di Polri saat dipromosikan naik pangkat bintang satu atau Brigadir Jenderal (Brigjen) dengan jabatan sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo Binkar) Mabes Polri.
Kemudian menjabat Kepala Selapa Polri, lembaga yang menginduk pada Lemdikpol selama 2 tahun, lalu dipromosikan menjadi Kapolda Jambi yang merupakan Polda tipe B. Tak lama kemudian dia dipromosikan naik pangkat bintang dua atau Inspektur Jenderal (Irjen) dengan jabatan sebagai Kepala Divisi Pembinaan Hukum (Kadiv BinKum).
BG sempat mutasi dengan jabatan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) lalu dipromosikan menjabat di kewilayahan sebagai Kapolda Bali yang merupakan Polda tipe A.
Budi Gunawan akhirnya meraih pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) ketika dipromosikan dengan jabatan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) yang membawahi lembaga-lembaga pendidikan seperti Akademi Kepolisian (Akpol), Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (SESPIM), Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), dan lainnya.Â
BG juga tercatat punya banyak penghargaan, di antaranya:
Bintang Bhayangkara Pratama
Bintang Bhayangkara Nararya
SL. Pengabdian 32 Tahun
SL. Pengabdian 24 Tahun
SL. Pengabdian 16 Tahun
SL. Pengabdian 8 Tahun
SL. Jana Utama
SL. Ksatria Bhayangkara
SL. Karya Bhakti
SL. Dwidya Sistha
SL. Bhakti Buana
SL. Bhakti Nusa
SL. Dharma Nusa
SL. Bhakti Purna
SL. Operasi Kepolisian
SL. GOM VII
SL. GOM IX
SL. Wira Siaga
SL. Kebaktian Sosial
SL. Wira Karya