DKI Masih PSBB Transisi, Kiai NU Sarankan Reuni 212 Ditunda

 Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofiuddin Izza
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Pimpinan Pondok Pesantren Buntet Cirebon, KH Adib Rofiuddin Izza berharap rencana reuni Perasudaraan Alumni (PA) 212 ditunda. Ia menyebut kegiatan itu berpotensi menimbulkan kerumunan di tengah pandemi COVID-19.

Muncul Isu MLB PBNU, Waketum PKB Duga Karena Keresahan dari Daerah

“Kalau saya mengimbau, saya menyarankan sebaiknya ditunda dulu. Sekarang bukan waktunya kita bereforia, bersama sama, bergerombol an, itu tidak akan menyelesaikan masalah. Artinya tidak akan menyelesaikan masalah tentang COVID-19,” kata Kiai Adib Rofiuddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 15 November 2020.

Kiai Adib mengatakan reuni 212 yang rencana digelar 2 Desember 2020 itu tidak tepat waktunya untuk digelar saat ini. Apalagi saat ini DKI Jakarta masih menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

Bela KH Syarbani yang Dicap 'Pengangguran', Rabithah Melayu Banjar: Dia Aktivis Sosial, Pensiunan PNS

“Pemerintah itu melaksanakan protokol kesehatan untuk bangsa dan negara, untuk rakyatnya. Kita semua harus bersama-sama menjaga itu. Kalau saya sarankan ditunda dulu lah. Masih banyak waktu kok, kenapa harus sekarang,” ujarnya.

Lebih lanjut, Dewan Pembina (Mustasyar) PBNU ini mengimbau kepada umat muslim untuk mentaati aturan dari pemerintah untuk menjauhi kerumunan dan menerapkan protokol kesehatan. Dengan begitu, Indonesia akan bisa terbebas dari COVID-19.

Wapres Gibran: Wanita Itu Adalah Tiang Negera

“Ini semestinya masyarakat bangsa Indonesia khususnya, sadar bahwa kita semua itu tengah mendapat cobaan dari Allah SWT. Dan apa yang sudah dilakukan oleh pemerintah itu luar biasa melaksanakan, menjaga terhadap rakyatnya agar rakyatnya tidak terkena COVID-19. Tapi sayangnya masih banyak masyarakat yang belum sadar,” katanya.

“Maka saya menganjurkan betul kepada masyarakat karena pemerintah sudah berusaha maksimal maka kita pun harus bersama sama. Tidak mungkin pemerintah saja yang mengatasi. Karena itu kebaikan kita bersama, bukan kebaikan sepihak,” sambung dia.

Bagi Kiai Adib, silaturahmi bagus tapi tidak harus dengan cara berkumpul mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir. “Bahwa reuni itu silaturahmi itu bagus, tetapi kalau hanya akan membuat kemudaratan daripada kemanfaatan lebih baik ditunda. Kalau efeknya menambah klaster COVID baru, ini menjadi tidak baik,” ujarnya.

Sebelumnya, PA 212 merencanakan menggelar reuni pada 2 Desember 2020 di Monas, Jakarta Pusat. Ketua PA 212 Slamet Ma'arif menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu jawab surat izin penggunaan Monas dari Pemprov DKI Jakarta.

Baca juga: Habib Rizieq Langsung Lunasi Denda Rp50 Juta

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya