Sekolah Relawan Depok Kirim Personel Siaga Merapi, Ini Misinya

Gunung Merapi
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA - Sekolah Relawan di Kota Depok mengirimkan sejumlah personel terlatih untuk membantu penanganan bencana erupsi Gunung Merapi. Tim yang terdiri dari enam orang tersebut berangkat ke Yogyakarta pada Kamis, 12 November 2020.

Sudah 3 Kali Merapi Luncurkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspada

Aksi kemanusiaan itu dilakukan setelah adanya pernyataan resmi dari Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKH) yang menyebut telah meningkatnya aktivitas Gunung Merapi dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).

Baca juga: Gunung Merapi Erupsi, PVMBG Minta Wisatawan Tak Lakukan Pendakian

Guguran Lava Meluncur 42 Kali dari Gunung Merapi Sejauh 1,6 Kilometer

Lead of Social and Disaster Rescue Division Sekolah Relawan, Muhammad Yusup, mengungkapkan tim ini akan bergerak tepatnya di Jalan Kaliurang KM 15 dan pos penyintas di Magelang.

Rencana aksi yang akan dilakukan antara lain mapping area wilayah yang kemungkinan terdampak, assesment wilayah, edukasi masyarakat, membantu evakuasi warga yang berada di kawasan rawan bencana, serta membangun pos relawan dan pos logistik.

Gunung Merapi Mengalami 14 Kali Gempa Guguran, Menurut BPPTKG

“Tidak hanya menyiapkan keperluan pribadi, seperti obat-obatan yang harus dibawa agar kesehatan tetap terjaga selama berada di lokasi, para relawan juga tentu orang-orang yang telah terlatih di bidang kebencanaan,” katanya dikutip pada Jumat, 16 September 2020.

Yusup memprediksi, penanganan kali ini akan lebih berat dibanding 2010 lalu. Selain medan dan resiko yang cukup berbahaya, masalah lainnya adalah saat ini sedang pandemi COVID-19. Terkait hal itu, Yusup menjamin, timnya akan mematuhi protokol kesehatan.

Rapid test sebelum berangkat dan nanti akan juga di sana. Juga teman-teman kita di sana sudah melakukan itu. Di beberapa wilayah juga sudah mengerahkan untuk protokol COVID-19 itu sendiri.”

Berbeda dengan penanganan 2010, Yusup mengatakan, pihaknya lebih mengantisipasi erupsi di wilayah Magelang.

“Di pihak terkait juga sudah mengarahkan kemungkinan besar ke arah Magelang, beda dengan 2010 yang Magelang dan Sleman. Sekarang kemungkinan besar ke Magelang dan Boyolali,” tuturnya.

Sementara itu, Head of Program Departemen Sekolah Relawan Abdul Manaf menuturkan untuk bantuan logistik pihaknya akan melihat situasi di lapangan.

“Karena bantuan logistik mungkin sudah diantisipasi pemerintah setempat, baik kota atau kabupaten. Kita paling membantu logistik jika dirasa perlu ada penambahan,” katanya.

Bila berkembang terjadi ada erupsi, kata Abdul, biasanya dibutuhkan logistik untuk tindakan langsung dan masyarakat yang belum ter-cover pemerintah. “Makanya kita lihat perkembangan di sana.” (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya