Bangun Kayutangan Heritage, Jalur Trem Peninggalan Kolonial Ditemukan
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Kawasan Jalan Basuki Rahmat hingga Jalan Jaksa Agung Suprapto, Kota Malang ditutup selama dua bulan karena ada pengerjaan kawasan Kayutangan Heritage. Kawasan ini bakal disulap meniru kawasan Malioboro, Yogyakarta. Sebab, di kawasan ini banyak bangunan cagar budaya. Kawasan ini dibangun untuk memperkuat nuansa itu.Â
Di tengah pelaksanaan proyek dari Kementerian PUPR RI itu, pekerja proyek menemukan bangunan heritage yang tertanam selama puluhan tahun di bawah aspal jalan raya. Warisan artefak peninggalan Belanda itu ditemukan pada koridor Basuki Rahmat.
Warisan itu merupakan jalur trem atau jalur khusus kereta di tengah kota pada masa kolonial Belanda. Praktis temuan ini membuat para pemerhati sejarah Kota Malang bergerak untuk menyelamatkan temuan benda bersejarah.
Pemerhati Rel Kereta Api, Cahyana Indra Kusuma mengatakan, sesuai arsip yang mereka kumpulkan rel tersebut pada zaman Belanda digunakan untuk keperluan mengangkut muatan karang dan juga barang. Rel ini dibangun pada tahun 1903 era kolonial Belanda. Luasanya terbantang dari Utara yakni kawasan Blimbing hingga ke selatan yakni kawasan Kedungkandang, Kota Malang.
"Jalur dibangun oleh Belanda, dibuka untuk operasional sekitar 15 Februari 1903 dan diprediksi ditutup pada 1959. Kawasan Kayu Tangan ini dulunya kan sentral bisnis. Jadi ini adalah jalur perdagangan. Sentra-sentra produksi ada di sini," kata Cahyana Indra, Rabu, 11 November 2020.
Kepala Tim Ahli Cagar Budaya, Kota Malang, Agung Harjaya Buana mendapat laporan itu langsung datang melihat lokasi temuan. Mereka memastikan benda itu merupakan artefak. Kondisinya rel masih utuh, hanya bantalan rel yang rusak karena terbuat dari kayu. Atas temuan itu, mereka langsung melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak terutama PT KAI selaku otoritas perkeretaan api di Indonesia.
"Kami menindaklanjuti laporan dari masyarakat dan pekerja proyek Kayutangan pada saat pelaksanaan zona satu dan dua ditemukan artefak tinggalan masa lalu berupa jaring rel trem yang dibangun pada masa kolonial Belanda pada tahun 1903. Karena ini terkait kegiatan proyek revitalisasi Kayutangan maka tadi sudah kami koordinasikan dengan empat pihak," ujar Agung.
Consultant Supervisi PT Prospera Consulting Engginer, Warjo, selaku kontraktor pembangunan Kayutangan Heritage langkah awal yang dilakukan adalah mengamankan terlebih dahulu jalur trem. Secara teknis mereka akan menunggu keputusan berbagai pihak untuk menyelamatkan warisan sejarah ini.
"Rel ini akan kami tutup. Pengamanannya yaitu dengan dicor. Di atasnya masih ada selisih sekitar 6 centimeter akan ditutup menggunakan batu andesit. Agar tidak rusak dengan karat. Kami jamin besi rel ini aman. Apalagi ini pengerjaan proyeknya kami kebut. Pengerjaan selama 24 jam penuh dan paling lambat akan rampung pada 20 Desember 2020 nanti," kata Warjo.
Baca juga:Â Wagub Minta Warga yang Bertemu Habib Rizieq Patuhi Protokol Kesehatan