Posko Pemenangan Paslon Pilkada Makassar Dilempari Molotov

Posko Paslon Pilkada Makassar dipasangi garis polisi pasca pelemparan molotov
Sumber :
  • VIVA/irfan

VIVA – Kepolisian masih mendalami motif pelemparan bom molotov di posko pemenangan pasangan calon Wali Kota dan Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi atau Danny-Fatma, yang berlokasi di Jalan Maipa, Kecamatan Ujungpandang.

Bahas Isu Strategis Kepemiluan, Kemendagri Ajak Diskusi Para Pakar

“Kasus ini dalam tahap penyelidikan. Kami masih melakukan pemeriksaan saksi,” kata Kepala Sub-Bagian Humas Polrestabes Makassar, Komisaris Polisi Edhy Supriadi, kepada VIVA, Selasa malam, 10 November 2020.

Karena itu, ia meminta semua pihak untuk tidak cepat mengambil kesimpulan, termasuk mengaitkan kasus tersebut dengan Pilkada Makassar.

Wamendagri Sebut Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Dibagi 3 Gelombang

Peristiwa pelemparan bom molotov itu terjadi pada Selasa dini hari tadi, menyebabkan posko bergambar paslon Danny-Fatma itu terbakar. Tim Inafis Polrestabes Makassar sudah melakukan olah tempat kejadian perkara, termasuk mengambil barang bukti bekas bahan bom molotov yang digunakan.

Edhy juga memastikan bahwa satu unit sepeda motor yang tertinggal di lokasi kejadian yang ditemukan dan diamankan warga, bukan milik pelaku, tetapi milik pengendara yang kebetulan lewat, dan singgah karena melihat peristiwa kebakaran di pos itu.

Wamendagri Sebut Retreat Kepala Daerah Terpilih Bakal Lebih dari 7 Hari

“Belum bisa disebut sebagai milik pelaku. Infonya bahwa kendaraan itu milik pengendara yang lewat dan tertinggal, karena pada saat singgah, dan takut disebut sebagai pelaku, akhirnya meninggalkan kendaraannya. Tetapi tetap kita selidiki juga,” ujarnya.

Situasi Kota Makassar menjelang Pilkada pada 9 Desember 2020 mendatang memang terbilang lagi panas-panasnya. Apalagi pascapenusukan salah seorang pendukung paslon nomor urut 2, Munafri Arifuddin-Abd Rahman Bando, saat pelaksanaan debat di Studio Kompas TV, Jakarta, Sabtu malam, pekan lalu.

Edhy pun meminta kepada semua pihak untuk bersama-sama berupaya menciptakan situasi  dan kondisi yang tetap terjaga, aman dan tenang serta tidak terpancing dari segala macam hasutan.

Baca juga: Bantu Perangi COVID-19 di Surabaya, Risma Beri Penghargaan ke BIN

Wamendagri Bima Arya (dok. Humas Kemendagri)

Wamendagri Ungkap Bansos Disetop Pemerintah Bisa Bikin Konflik Pemilu Berkurang

Kemendagri terus berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan konflik Pemilu termasuk dari adanya praktek politik uang.

img_title
VIVA.co.id
30 Januari 2025