Penampakan Bantuan Presiden Jokowi untuk Pengungsi Gunung Merapi

Bantuan Presiden Joko Widodo untuk Pengungsi Gunung Merapi
Sumber :
  • VIVA/ Fajar Sodiq

VIVA – Presiden Joko Widodo mengirimkan paket Bantuan Presiden (Banpres) untuk warga di lereng Gunung Merapi, yang mengungsi lantaran peningkatan aktivitas gunung berapi itu.

Pantau Kondisi Gunung Merapi di Pos Pengamatan Kaliurang, Menteri Bahlil Ungkap Perintah Prabowo

Sebanyak 200 paket sembako dibagikan kepada warga lereng Gunung Merapi yang tinggal di pengungsian. 

Pantauan VIVA.co.id, paket sembako yang terdiri atas beras, minyak goreng, gula, dan teh itu diwadahkan dalam tas jinjing berwarna putih lengkap dengan tulisan 'Istana Kepresidenan Republik Indonesia, Bantuan Presiden Republik Indonesia'.

Komnas HAM Minta Pemkab Maybrat Beri Perhatian Khusus kepada 64 Pengungsi

Baca juga: Istana Konfirmasi Kehadiran Gatot Nurmantyo untuk Terima Penghargaan

Bantuan paket sembako dari Presiden Joko Widodo itu diterima pihak Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, pada Senin, 9 November 2020. Selanjutnya, bantuan itu langsung dibagikan kepada warga yang tinggal di pengungsian Balai Desa Balerante.

Menginspirasi, Masa Depan Lebih Cerah untuk Pengungsi dengan Program Ini

"Bantuan dari Presiden itu datangnya kemarin siang dengan jumlah 200 paket sembako," kata Kepala Desa Balerante, Sukono di Balai Desa Balerante, Selasa, 10 November 2020.

Adapun jumlah 200 paket sembako itu, menurut dia, dibagi dua, yakni 100 paket sembako untuk Desa Tegalmulyo dan 100 paket sembako untuk Desa Balerante. Bantuan tersebut dikirim langsung oleh utusan dari Kementerian Sekretariat Negara.

"Katanya yang mengirim sembako itu dari Kesekretariatan Kepresidenan. Setelah bantuan itu tiba di balai desa langsung diberikan kepada pengungsi," ucapnya.

Sementara itu, terkait pengungsi, Sukono menyebutkan terdapat 73 pengungsi yang telah dievakuasi di barak pengungsian Balai Desa Balerante. Mereka merupakan kelompok rentan yang terdiri atas lansia, ibu hamil, anak-anak, balita, dan penyandang disabilitas. Para pengungsi itu berasal dari tiga dusun yang daerahnya termasuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III Gunung Merapi.

"Jumlah pengungsi itu berasal dari tiga gelombang. Gelombang pertama itu 67 orang, gelombang dua tambah tiga orang dan gelombang tiga tambah tiga orang lagi. Mereka adalah kelompok rentan yang berasal dari Dusun Ngipiksari, Gondang dan Sambungrejo," tuturnya. (art)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya