Sultan Ungkap Diskriminasi Agama Pengungsi Erupsi Merapi pada 2010

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau barak pengungsian Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa, 10 November 2020.
Sumber :
  • VIVA/Cahyo edi

VIVA – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau barak pengungsi erupsi Gunung Merapi Glagaharjo di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Selasa, 10 November 2020. Barak kini diisi oleh warga kelompok rentan asal Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Tentara Israel Menyamar Paramedis dan Pakai Ambulans Bunuh Warga Palestina di Tepi Barat

Saat meninjau barak pengungsian ini, Sultan sempat berdialog dengan para pengungsi maupun relawan yang membantu di sana. Dia mengungkap sekalian bercerita beberapa masalah di barak pengungsian saat erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010.

Salah satu permasalahan pada tahun itu adanya barak pengungsian yang didominasi oleh kelompok agama tertentu, sehingga warga yang berbeda agama tidak boleh masuk.

Komnas HAM Minta Pemkab Maybrat Beri Perhatian Khusus kepada 64 Pengungsi

Sultan mewanti-wanti agar permasalahan serupa tak lagi terjadi. Dia memerintahkan Bupati Sleman dan Forkompimda agar memastikan tidak ada lagi diskriminasi semacam itu.

"Saya minta ke Pak Bupati dengan perangkat Forkompinda, [karena berdasarkan] pengalaman saya, tidak ada lagi pengungsian yang didominasi agama tertentu [seperti pada 2010] sehingga yang lain tidak boleh masuk. Saya tidak mau itu terjadi lagi," katanya.

Menginspirasi, Masa Depan Lebih Cerah untuk Pengungsi dengan Program Ini

"Saya pindahkan [warga] ke selatan, karena dikurung tidak boleh orang lain masuk, kecuali orang tertentu dengan agama tertentu," imbuh Raja Keraton Yogyakarta itu.

Sultan menegaskan, diskriminasi pada kelompok agama itu tidak dibenarkan dan semua warga merupakan tanggung jawab pemerintah. Tempat pengungsian pun difasilitasi oleh pemerintah untuk semua warga, tanpa memandang agama dan keyakinannya. (ren)

Baca: Mulai Terdengar Suara Gemuruh dari Puncak Gunung Merapi

Founder INH Muhammad Husein saat mendistribusikan bantuan kemanusiaan di Mesir.

'Ribuan Pengungsi Palestina Menghadapi Situasi yang Memprihatinkan di Mesir'

Terdapat sekitar 300.000 warga Palestina, baik Gaza maupun Tepi Barat yang saat ini berada di Mesir. Dan rerata mereka berstatus sebagai pengungsi akibat agresi Israel.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025