Mabes Polri Bangga Jenderal RS Soekanto Jadi Pahlawan Nasional

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono.
Sumber :
  • istimewa

VIVA – Keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia (Polri) merasa bangga atas penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Jenderal Polisi Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo bertepatan pada peringatan Hari Pahlawan pada Selasa, 10 November 2020.

HMI Geruduk Mabes Polri, Soroti Netralitas Polda Banten di Pilkada

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan Jenderal Soekanto adalah Kapolri yang dikenal sebagai peletak dasar struktur, watak, falsafah Kepolisian Republik Indonesia.

Menurut dia, keberadaan sosok Soekanto sebagai tokoh bangsa ini tampak jelas dari pergumulannya dengan lingkungan diri dan dialognya dengan sejarah.

Jupri Dedengkot Preman, 16 Nama Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional hingga Gibran Pimpin Upacara

Selain itu, Argo mengatakan kehadiran Jenderal Soekanto juga telah membawa warna dan pengaruh yang harus diingat serta dicatat sebagai bagian dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia.

“Pemikiran dan tindakan R.S. Soekanto sebagai bangunan ‘Kepolisian Nasional’ yang dibutuhkan bagi sebuah negara merdeka dan berdaulat di tengah ancaman terhadap integritas RI di masa revolusi, perang, dan pergolakan internal dalam negeri merupakan remembered history,” kata Argo di Jakarta.

Gema Kosgoro Nilai RM Margono Kakek Prabowo Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi anugerah gelar pahlawan nasional kepada sejumlah tokoh, termasuk Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo, Kepala Kepolisian RI (Kapolri) pertama pada Selasa, 10 November 2020.

Informasi dari situs resmi Polri, Presiden Soekarno melantik R. S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara pada 29 September 1945. Ia menjabat sebagai orang nomor satu di Polri selama 14 tahun sampai 14 Desember 1959.

Sebagai pemimpin pertama kepolisian, Raden Said Soekanto berperan besar dalam penataan organisasi kepolisian. Sehingga, ia mulai menata organisasi kepolisian di seluruh wilayah Indonesia pada masa revolusi fisik.

Waktu kedudukan Polri kembali ke Jakarta, bekas kantor Hoofd van de Dienst der Algemene Politie di Gedung Departemen Dalam Negeri digunakan sebagai markas, karena Polri belum punya kantor.

R.S. Soekanto kemudian merencanakan kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan sebutan Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi cikal bakal Markas Besar Kepolisian sampai sekarang. (ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya