Status Siaga, Warga Lereng Merapi Mulai Dievakuasi ke Pengungsian
- VIVA/ Fajar Sodik.
VIVA - Puluhan warga yang tinggal di kawasan rawan bencana (KRB) III Gunung Merapi wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mulai dievakuasi ke tempat pengungsian pada Senin, 9 November 2020. Warga yang mengungsi tersebut merupakan kelompok rentan yang berasal dari empat dusun di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali.
Sejumlah mobil bak terbuka tampak menjemput para pengungsi di Dusun Stabelan yang merupakan dusun paling atas di Desa Tlogolele. Sebagian besar warga yang dievakuasi pada Senin siang itu merupakan kelompok rentan yang terdiri dari para lansia, ibu hamil, balita dan anak-anak.
Selanjutnya para pengungsi itu dievakuasi di tempat penampungan pengungsi sementara (TPPS) milik Pemerintah Desa Tlogolele. Evakuasi pengungsi tersebut dilakukan secara bergelombang seiring dengan meningkatnya status Gunung Merapi yang kini menjadi level III atau siaga.
Sekretaris Desa (Sekdes) Tlogolele, Neigen Achtah Nur Edy Saputra mengatakan tercatat sebanyak 233 jiwa yang tergolong kelompok rentan yang akan dievakuasi di TPPS Tlogolele. Mereka berasal dari empat dusun di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. Evakuasi warga itu dilakukan secara bergelombang.
"Empat dusun itu meliputi Stabelan, Takeran, Belang dan Gumukrejo. Dusun itu memang letaknya dekat dengan puncak Gunung Merapi," kata dia, Senin, 9 November 2020.
Menurutnya, adanya evakuasi warga ke tempat pengungsian itu telah dikoordinasikan dengan BPBD Boyolali. Alasannya, daerah tersebut merupakan yang paling dekat letaknya dengan puncak Gunung Merapi.
"Sejak ada peningkatan aktivitas di Merapi, terus kemarin ditelepon Kalakhar BPBD Boyolali diminta harus mengevakuasi kelompok rentan di kawasan rawan bencana Desa Tlogolele," katanya.
Baca juga: Gunung Merapi Status Siaga, Ratusan Sapi Milik Warga Dievakuasi