Ma'ruf Amin: Ada Mispersepsi tentang Khilafah

Wakil Presiden KH Maruf Amin
Sumber :
  • http://www.wapresri.go.id

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin angkat bicara mengenai isu khilafah yang pernah dimunculkan oleh suatu kelompok. Wapres berpendapat bahwa ada mispersepsi yang terjadi dan perlu diklarifikasi.

Pengamat Tengarai Gerakan Demo RUU Pilkada usai Putusan MK Disusupi Kelompok Radikal

"Ada dua hal yang perlu di-clear-kan. Pertama, memang ada mispersepsi tentang khilafah. Ada kepahaman bahwa sistem dalam Islam itu harus khilafah," kata Ma'ruf lewat video, Senin, 9 November 2020.

Ma'ruf mengakui sistem khilafah memang ada dalam Islam dan diterima di negara Islam. Tetapi dia mengingatkan bahwa di sejumlah negara Islam juga ada yang menerima sistem kerajaan, seperti halnya di Arab Saudi. “Karena memang kesepakatan di sana adalah sistem kerajaan," ujarnya.

Ini Aktivitas Trump usai Aksi Penembakan yang Membuatnya Nyaris Tewas

Di negara-negara mayoritas penduduk muslim yang lainnya juga menerima sistem republik. Dia mencontohkan di Indonesia, Pakistan, Iran, Turki, dan Mesir. Bentuk negara republik di negeri-negeri muslim itu bahkan disepakati juga oleh ulama di sana. “Jadi bukan berarti bentuk negara republik itu tidak Islami,” tutur Wapres.

Menurut Ma’ruf, kesepakatan hukumnya adalah mengikat. Umat Islam diajarkan untuk berkomitmen menjaga kesepakatan atau memenuhi perjanjian sesuai dengan ajaran Alquran.

Elon Musk Dukung Donald Trump Pasca Penembakan

Baca: Cek Fakta: Elite PKS Merapat ke Jokowi karena Bosan HTI dan Khilafah

Warga menentukan pilihannya dalam Pilkada. (ilustrasi)

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

Pengamat komunikasi politik Hendri Satrio mengatakan bahwa Pemerintah harus mengantisipasi penyebaran paham khilafah di tengah perhelatan Pilkada 2024.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024