Jenderal Timur Pradopo, Eks TB 1 yang Sehari Dapat 2 Bintang dari SBY
- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA – Mantan Kapolri Jenderal (purn) Timur Pradopo menjadi satu-satunya jenderal polisi yang paling beruntung. Dia dicatat sejarah lantaran mendapat empat bintang jenderal dalam waktu satu hari. Peristiwa ini terjadi saat kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Penunjukan Timur menjadi Kapolri pun tak disangka-sangka. Padahal masih ada jenderal bintang tiga yang siap melenggang kursi Tri Brata (TB) 1, di antaranya Komjen (Pol) Nanan Sukarna yang menjabat Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) dan Komjen (Pol) Imam Sudjarwo Kepala Lembaga Pendidikan dan Latihan Polri.
SBY nampaknya tidak tertarik dengan dua kandidat yang diajukan Kompolnas untuk menjadi Kapolri. Ada yang spesial di Timur sehingga SBY tak melirik dua Jendral bintang tiga itu. SBY diam-diam memilih Timur yang saat itu secara pangkat masih menjadi Irjen dan menjabat Kapolda Metro Jaya. Hak prerogatif sebagai Presiden SBY diambil. Cara instan dipakai. Timur dimutasi menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) dan langsung mendapat pangkat Komjen alias bintang 3 di pundak nya.
Selang beberapa hari setelah pelantikan Timur menjadi Kabaharkam, Kapolri Bambang Hendarso Danuri (BHD) pensiun. SBY langsung menunjuk Timur menjadi calon tunggal Kapolri. Selepas naik menjadi Komjen atau bintang tiga pada 4 Oktober 2010, Timur Pradopo naik jadi bintang empat pada 22 Oktober.
Rentetan peristiwa fenomenal ini terjadi pada 22 Oktober 2010 silam. Senin siang 22 Oktober itu Timur dilantik menjadi Kabaharkam dan dapat bintang tiga, malam harinya SBY ternyata mengajukan nama Komjen Timur Pradopo sebagai calon Kapolri kepada DPR. Artinya, pada malam itu juga, secara tak resmi Timur sudah menyandang gelar jenderal atau berbintang empat. Oleh sebab itulah, muncul ungkapan 'pagi bintang dua, siang bintang tiga, dan malam bintang empat'.
Di samping kariernya yang moncer, Timur yang lahir di Jombang, 10 Januari 1956 itu tercacat sebagai Satu-satunya jenderal polisi yang bekerjasama dengan Front Pembela Islam (FPI) untuk membantu menjaga keamanan Jakarta. Keputusan itu diambil Timur saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya Oktober 2010.
Timur pernah merangkul FPI untuk menjaga ketertiban Jakarta pada bulan Ramadan. Ketua Dewan Pimpinan Daerah Front Pembela Islam Jakarta Habib Salim Umar Alattas mengakui adanya hubungan itu. Hubungan harmonis antara FPI dengan Timur terjadi saat dia menjabat sebagai Kapolres Jakarta Barat tahun 1997-1999.
Hubungan terus berlanjut sampai lulusan Akademi Kepolisian 1978 itu kembali lagi ke Jakarta sebagai kapolda. Bahkan saat milad FPI ke-12, Timur juga datang bersama Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo ke markas FPI di Petamburan, Jakarta Barat.
Dirangkum VIVA, Berikut ini jabatan Timur sejak lulus Akademi Polisi, di antaranya:
Pamapta Poltabes Semarang
Kasi Operasi Poltabes Semarang
Kapolsekta Semarang Timur
Kabag Lantas Polwil Kedu
Kabag Ops Dit Lantas Polda Metro Jaya
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat
Kapolsek Metro Sawah Besar
Wakapolres Tangerang
Kabag Jianmas Lantas Polda Metro Jaya
Kapolres Metro Jakarta Barat
Kapolres Metro Jakarta Pusat
Karo Ops Polda Jawa Barat
Kapolwiltabes Bandung Polda Jawa Barat
Kakorbintarsis Dinbintarlat Akpol
Irwasda Polda Bali (2004-2005)
Kapolda Banten (2005-2008)
Kaselapa Lemdiklat Polri (2008)
Sahlisospol Kapolri (2008)
Kapolda Jawa Barat (2008-2010)
Kapolda Metro Jaya (2010)
Kabaharkam Polri (2010)
Kapolri (2010-2013)
Baca juga: Jenderal BHD, Eks Kapolri yang Terseret Kisruh Ayu Ting Ting