Biden Menang di Pilpres AS, HNW Harap Berdampak Kemerdekaan Palestina

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid
Sumber :
  • VIVA/Eduward Ambarita

VIVA – Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW) berharap dengan kemenangan Joe Biden di pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS) berdampak positif terhadap kemerdekaan Palestina. Karena menurutnya kebijakan presiden sebelumnya Donald Trump selalu menyudutkan Palestina, kebijakan yang menyudutkan diantaranya menjadikan Yerusalem sebagai ibukota negara Israel.

Gaza Cola, Alternatif Soda yang Diciptakan untuk Mendukung Kebebasan Palestina

Menangnya Biden kalahkan Donald Trump dalam Pilpres AS berdampak hingga ke Israel. Masyarakat ramai demonstrasi tuntut lengsernya Bibi (Natanyahu) sekutu Donald Trump. Semoga juga berdampak untuk koreksi ketidakbijakan Donald Trump agar dapat pengakuan penuh kemerdekaan Palestina, dengan Yerusalem sebagai ibukotanya,” tulis HNW di akun twitter @hnurwahid yang dikutip VIVA, Senin, 9 November 2020.

Sebelumnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegur Israel karena telah melakukan apa yang dikatakan sebagai penghancuran terbesar rumah-rumah warga Palestina di wilayah pendudukan Tepi Barat, selama satu dekade.

Minuman Kaleng Gaza Cola Bikin Heboh di Inggris, Label ‘Genocide-Free’ Jadi Sorotan

Sebanyak 73 orang, termasuk 41 anak-anak menjadi tunawisma ketika tempat tinggal mereka dirobohkan di pemukiman Khirbet Humsa di Lembah Jordan, kata PBB.

Militer Israel mengatakan tempat tinggal tersebut dibangun secara ilegal. Namun, PBB menyebut tindakan Israel sebagai "pelanggaran berat" terhadap hukum internasional.

Paus Fransiskus Sampaikan Kecaman Lebih Keras Lagi Sebut "Arogansi Penjajah" Israel 

Berdasarkan kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Ocha), 76 bangunan - termasuk rumah-rumah, kandang hewan, toilet dan perangkat tenaga matahari - dihancurkan ketika buldoser Israel bergerak pada Selasa malam.

Pihak berwenang Israel menyebut angkanya jauh lebih sedikit, dengan mengatakan "aktivitas penegakan hukum" telah dilakukan termasuk tujuh tenda dan delapan kandang hewan.

Rekaman dari lokasi kejadian setelah pembongkaran, yang dirilis oleh kelompok hak asasi manusia Israel, B`Tselem, menggambarkan daerah tersebut dipenuhi puing-puing, termasuk besi-besi penyanggah bangunan yang sudah bengkok, kain, dan dipan.

"Ini adalah ketidakadilan yang luar biasa," kata warga Harb Abu al-Kabash kepada surat kabar Israel Haaretz. "Kami tidak tahu, mereka akan datang dan kami tidak mempersiapkan diri, dan sekarang kami akan kehujanan."

Baca juga: Balik ke Gedung Putih, Donald Trump Diteriaki Pecundang

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya