Warga Kategori Kelompok Rentan di Lereng Gunung Merapi Diungsikan
- VIVA/Cahyo Edi
VIVA – Lansia, ibu hamil dan anak-anak yang tinggal di Dusun Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta mulai diungsikan ke Barak Pengungsian Glagaharjo, Sabtu, 7 November 2020.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang telah mengevakuasi sebanyak 607 warga setelah status Gunung Merapi dinaikkan ke level Siaga.Â
Menggunakan truk dan kendaraan bak terbuka, lansia, ibu hamil dan anak-anak yang masuk ke dalam kelompok rentan ini dibawa dari Dusun Kalitengah Lor ke Barak Pengungsian Glagaharjo.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sleman, Joko Supriyanto menyebut sebanyak 113 orang dari kelompok rentan diungsikan ke Barak Pengungsian Glagaharjo.
Baca juga:Â Ratusan Rumah Warga di Sumbawa Terbakar
"Ini semua pengungsi dari Kalitengah Lor. Kita ada kelompok rentan 133 (orang) terdiri dari lansia ada 95 orang, dan anak-anak ada 30 orang, kemudian ibu hamil ada 3 orang. Sementara untuk difabel ada 5 orang," ujar Joko di Barak Pengungsian Glagaharjo.
"Ini (warga diungsikan) sesuai dengan SOP apabila status Merapi itu dari level II ke siaga level III itu kelompok rentan dan ternak harus diungsikan. Karena nanti pas naik level lagi (ke awas) semua kan harus turun. Kalau lansia dan anak-anak disuruh terburu-buru nanti susah. Nah ini kita dulukan," kata Joko.
Joko menuturkan jika ada 500 warga Kalitengah Lor, yang direkomendasikan oleh Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi Yogyakarta sebagai kawasan terdampak Gunung Merapi. Joko menuturkan selain menyiapkan Barak Pengungsian Glagaharjo, pihaknya juga menyiapkan barak pengungsian di Gayam, Argomulyo, Cangkringan.
"Barak yang disiapkan kalau untuk Kalitengah Lor sudah cukup. Kita siapkan di barak Gayam, Argomulyo nanti kita buatkan partisi. Kapasitas sana sekitar 300-an orang," ucap Joko.