Polisi Harap Tak Ada Sweeping dan Beli Lalu Bakar Produk Prancis Lagi
- VIVAnews/ Foe Peace Simbolon
VIVA – Kepolisian meminta masyarakat berpikir jernih, dan tidak melakukan aksi beli dan bakar produk Prancis. Apalagi sampai melakukan aksi sweeping.
Beberapa aksi tersebut dilakukan sejumlah ormas adalah sebagai bukti protes terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang dianggap menyinggung perasaan umat Islam.
Kata polisi, memang tidak salah membakar barang yang dibelinya sendiri. Tapi, masyarakat diminta tak perlu melakukan hal semacam ini.
"Yang terjadi di Jakarta Pusat (aksi beli dan bakar produk Prancis) bukan sweeping, beda. Itu mereka menyampaikan aspirasinya walaupun kita mengharapkan mari kita berpikir jernih," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus kepada wartawan, Jumat 6 November 2020.
Baca juga: Polisi Tak Siapkan Pengamanan Khusus Kepulangan Habib Rizieq
Guna mengantisipasi aksi sweeping produk Prancis, aparat pun disiagakan di pusat perbelanjaan. Bahkan, jumlahnya kini ditambah. Hal itu tak lain agar tidak mengganggu keamanan.
Begitu juga di bandara, sebagai langkah antisipasi sweeping turis asal Prancis, aparat yang berjaga di sana ditambah. Namun sejauh ini dipastikan belum ada aksi sweeping.
"Akan kami siapkan lapis pengamanan," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, beberapa orang yang mengatasnamakan Gerakan Pemuda Islam (GPI) membeli produk asal Prancis di sebuah minimarket di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Mereka kemudian membakarnya.
Adanya aksi itu dibenarkan polisi. Menurut Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Gozali Luhulima, peristiwa itu terjadi 3 November 2020 sekitar pukul 13.35 WIB.
"Saudara Diko Nugraha dan kawan-kawan mengunjungi minimarket di Jalan Johar Menteng untuk membeli produk Prancis," ujarnya kepada wartawan, Kamis, 5 November 2020.