Jenderal Gatot Bakal Dapat Penghargaan, KAMI Tegaskan Sikap
- VIVA/ Syaefullah
VIVA – Beberapa waktu lalu Menkopolhukam Mahfud MD mengumumkan rencana pemberian penghargaan Bintang Mahaputera kepada mantan Panglima TNI yang juga Presidium KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia), Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo. Namun sampai saat ini, langkah tersebut belum terealisasi.
Meski begitu, informasi ini telah beredar luas di masyarakat. Adanya informasi tersebut juga menimbulkan banyak pertanyaan kepada KAMI, apakah masih tetap kritis atas pemerintah ataukah akan berubah sikapnya setelah mendapatkan penghargaan tersebut.
Ketua Komite Eksekutif Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia atau KAMI, Ahmad Yani, angkat bicara mengenai hal tersebut. Pemberian penghargaan tersebut tidak akan mengubah sikap kritis KAMI kepada pemerintah.
Baca juga: Heboh Uang Palsu dalam ATM, BI Sebut Bisa Saja Diselipkan
"Tentunya adalah Sebagaimana telah kita ketahui apa yang telah dikemukakan oleh KAMI baik melalui deklarasinya, baik melalui maklumat maupun jati diri KAMI, sampai saat ini tidak akan berubah," kata Ahmad Yani, yang dikutip Jumat 6 November 2020.
Yani menegaskan, sikap Kritis KAMI tidak akan berubah meskipun aktivis atau Presidiumnya diberikan Penghargaan. Begitu juga sebaliknya, jika para aktivisnya diperlakukan tidak baik, dipenjarakan dan sebagainya, sikap kritis KAMI tak akan berubah.
"Apakah anggota-anggota kami termasuk presidium kami yaitu Pak Gatot atau yang lainnya aktivis KAMI yang mendapat penghargaan atau sebaliknya, mendapat tindakan yang tidak menyenangkan, bukan berarti bisa mengubah sikap dan pandangan KAMI yang telah dikemukakan. Jadi tidak ada pengaruhnya sama sekali," ungkapnya.
Yani menambahkan, memang setelah info tersebut beredar banyak jejaring dan simpatisan KAMI baik yang di Indonesia maupun di luar negeri yang mengkhawatirkan apakah pemberian penghargaan kepada Gatot ini sebagai bentuk pembungkaman atau melunakkan sikap KAMI. Tetapi Yani menegaskan sikap KAMI tidak akan berubah.
"Tetapi Sekali lagi kami menyatakan seperti yang sering dikemukakan oleh Prof Din, Prof Rahmat, Pak Gatot dan lainnya bahwa kami tidak akan mengubah sikap dan pandangannya baik mendapat pujian penghargaan ataupun mendapat persoalan yang lain dan sebagainya," ujarnya. (ren)