Arief Yahya Ungkap Tantangan Media Saat Ini

Arief Yahya Dirut Intermedia Capital
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Mantan Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan tantangan ke depan media masa dalam perkembangan teknologi yang lebih besar lagi.

Tingkatkan Kompetensi Karier dan Wirausaha, Pelatihan Inovatif Beri Kebutuhan Generasi Siap Kerja

Dijelaskan Arief, yang paling ter-distrub atau terdampak adalah media dan entertainment. Jadi, pesaing utama televisi atau media masa bukan yang utama, bukan stasiun televisi itu sendiri tapi adalah startup.

"Kita tidak bisa menolak lahirnya Netflix, itulah adalah startup company awalnya. Kita tidak bisa menolak YouTube sekarang TikTok dan lain sebagainya kita para Youtuber muncul sebesarnya, dan itu mengancam industri incumbent, incumbent itu pemain existing pemain yang ada sekarang," kata Arief dalam acara Strategi Pertelevisian di Era Transformasi Digital melalui diskusi online di Jakarta, Rabu, 4 November 2020.

Genjot Digitalisasi Pendidikan RI, Arasoft Latih Guru Ubah Bahan Pelajaran Konvensional Jadi eBook Interaktif

Arief yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Intermedia Capital Tbk (MDIA) menuturkan, startup ini akan tetap tumbuh, kalau difasilitasi dia tumbuh, tapi kalau  tidak fasilitasi dia juga tetap tumbuh. "Jangan mengira kalau kita tidak fasilitasi dia tak tumbuh. Maka kita harus memfasilitasi startup itu, kita harus bekerja sama sebagai televisi incumbent dengan startup baru lahir," katanya.

Maka, salah satu kunci sukses dunia industri media adalah melakukan kerja sama dengan berbagai startup tersebut. Dalam konvergensi media itu ada tiga: kreatif konten, komunikasi, dan konten.

BNI Optimalkan Layanan Digital untuk Permudah Nasabah Manulife Bayar Premi

"Kita tidak mungkin menjadi ahli di tiga itu. Tiba-tiba hebat di konten, yang hebat di konten itu anak anak muda, konten creation itu seperti Atta Halilintar tumbuh sendiri dia, kita fasilitasi, jadi kerja sama antara startup dengan kita untuk konten," katanya.

"Untuk computing atau untuk data analitic itu bagaimana kita melihat customer kita, siapakah yang nonton jam sekian, perempuan berapa laki-laki berapa. Kalau dengan digital itu ketahuan pasti," tambahnya.

Intinya, Arief menekankan harus bekerja sama dengan pihak-pihak yang ahli itu akan mempercepat transformasi digital, dan platform yang kita gunakan harus yang sudah terbaik di dunia.

Baca juga: Mantan Menpar Arief Yahya Diangkat Jadi Dirut Intermedia Capital

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Wamendagri Bima Arya: Validitas Data Dukcapil Kunci Sukses Indonesia Emas 2045

WA mendagri Bima Arya menegaskan pentingnya validitas data kependudukan sebagai fondasi utama dalam mendukung pencapaian target Indonesia Emas 2045.

img_title
VIVA.co.id
21 November 2024