Tenaga Kesehatan hingga Petugas PLN Diutamakan Divaksin COVID-19

Vaksin COVID-19 (ilustrasi)
Sumber :
  • Times of India

VIVA – Dinas Kesehatan Kota Malang melalui Satgas COVID-19 mendata penerima vaksin di wilayahnya. Seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah hingga milik pribadi masuk dalam prioritas utama penerima vaksin.

CIA Duga Kuat COVID-19 dari Kebocoran Laboratorium di Wuhan, China Bereaksi Keras

"Karena di Kota Malang banyak sasarannya, adalah tenaga kesehatan yang ada di Kota Malang. Yang ada di rumah sakit, yang ada di klinik, layanan praktik kesehatan pribadi. Belum tahu (jumlahnya) karena masih pendataan," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Husnul Muarif, Rabu, 4 November 2020.

Sembari menunggu jadwal distribusi vaksin dari Kementerian Kesehatan RI, mereka melakukan pendataan. Saat vaksin datang, proses vaksinasi dengan sasaran prioritas dapat segera dilakukan oleh Dinas Kesehatan.

CIA Duga COVID-19 Berasal dari Kebocoran Laboratorium di China, Menurut Media AS

Untuk menjaring agar sesuai sasaran, pendataan dengan sistem kewilayahan. Puskesmas yang memiliki jangkauan wilayah bertugas mendata rumah sakit, klinik pribadi hingga fasilitas kesehatan lainnya yang berada di wilayah mereka.

Lini pertama yang menjadi prioritas adalah tenaga kesehatan, disusul kemudian petugas yang memberikan pelayanan publik, seperti TNI, Polri, Dinas Perhubungan, hingga petugas PDAM dan PLN yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Bukan COVID-19 atau HMPV, Ternyata Ada Virus Ini yang Jauh Lebih Berbahaya Bagi Manusia

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengeluarkan Peraturan Presiden Nomor 99 Tahun 2020 tentang Pengadaan Vaksin dan Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi COVID-19. Perpres ditandatangani Jokowi pada 5 Oktober 2020. (art)

Baca: Ridwan Kamil Bilang Vaksinasi COVID-19 pada November Belum Jelas

Jubir baru Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menjalankan tugas perdana

CIA Dukung Teori COVID-19 dari Kebocoran Lab di China, Beijing Minta AS Stop Manipulasi

China meminta AS berhenti mempolitisasi dan memanipulasi isu asal-usul virus corona, berhenti mencemarkan nama baik negara lain, dan berhenti melemparkan kesalahan.

img_title
VIVA.co.id
28 Januari 2025