Wasiat Ki Seno Nugroho Ingin Dimakamkan Diiringi Gending Jawa
- VIVA/Cahyo
VIVA – Dalang asal Yogyakarta, Ki Seno Nugroho tutup usia di usia 48 tahun, Selasa 3 November 2020 pukul 22.15 WIB. Ki Seno meninggal dunia saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, DIY.
Dalam prosesi pemakaman, keluarga melaksanakan salah satu wasiat Ki Seno. Wasiat itu berupa keinginan Ki Seno agar saat prosesi pemakamannya diiringi oleh Gending Jawa 'Ladran Gajah Seno' ciptaan Joko Porong.
Baca juga: Ki Seno Nugroho Meninggal, Yogya Kehilangan Ikon Wayang Kulit
Gending Jawa ini dimainkan saat jenazah Ki Seno disemayamkan di rumah duka Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Gending ini dimainkan oleh grup Warga Laras bersama 11 orang sinden yang biasa mengiringi Ki Seno saat mendalang.
Pencipta Gending Ladran Gajah Seno, Joko Porong menerangkan gending yang diperdengarkan saat prosesi pemakaman memang sesuai dengan permintaan Ki Seno. Beberapa tahun silam, kata Joko, Ki Seno memang meminta khusus kepada dirinya untuk membuat gending untuk istirahat.
"Dia (Ki Seno) hanya request tolong buatkan gending yang bisa untuk saya istirahat (saat pentas). Akhirnya saya membuat gending sebenarnya berangkat dari suluknya dalang, saya bawakan dalam gending agar dia (Seno) istirahat," ucap Joko, Rabu 4 November 2020.
Joko menyebut dirinya tak tahu jika Ki Seno mempunyai wasiat agar saat dimakamkan diiringi oleh gending Jawa. Keinginan Ki Seno ini baru diketahui Joko saat bertemu dengan grup Warga Laras.
Anggota grup Warga Laras, lanjut Joko, menceritakan jika dua atau tiga tahun lalu Ki Seno sempat berpesan agar dimakamkan dengan iringan gending Jawa. Permintaan ini disampaikan di waktu yang berdekatan dengan permintaan Ki Seno meminta ke Joko untuk membuat Gending Ladran Gajah Seno.
"Saya baru tahu ini tadi, bahkan saya tanya kenapa harus itu (Gending Ladran Gajah Seno). Kenapa harus ngomong itu. Semua pasti enggak ingin, apalagi gawean (buatan) saya untuk itu (gending mengiringi prosesi pemakaman Ki Seno)," ungkap Joko.
Ki Seno Nugroho, dalang wayang kulit asal Yogyakarta, tutup usia di umur 48 tahun. Ki Seno meninggal dunia pada Selasa, 3 November 2020, pukul 22.15 di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jenazah Ki Seno disemayamkan di rumah duka yang berada di Dusun Gayam, Desa Argosari, Kecamatan Sedayu, Kabupaten Bantul, DIY. Menurut rencana, jenazah Ki Seno akan dimakamkan pukul 13.00 WIB di Makam Semaki Gede, Kota Yogyakarta.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, mengaku bahwa meninggalnya Ki Seno meninggalkan duka bagi para penggemar kesenian wayang kulit baik di Yogyakarta maupun Indonesia.
"Untuk kesekian kalinya kita kehilangan tokoh seniman dan budayawan yang meninggal di puncak ketenarannya, puncak kejayaannya. Kita kehilangan besar atas meninggalnya dalang yang penggemarnya meliputi seluruh Indonesia," ujar Heroe, Rabu, 4 November 2020.
Heroe menyebut jika masyarakat kehilangan ikon kesenian wayang kulit yang fenomenal. Heroe menilai Ki Seno menjadikan wayang kulit masih banyak digemari oleh masyarakat dari berbagai kalangan dan membuat pertunjukan wayang kulit kembali eksis. (art)