Baiat Pengungsi Syiah Sampang jadi Suni: Cari Jalan untuk Pulang
- bbc
Ketakutan `taqiyyah`
Senada, tokoh masyarakat yang menjadi anggota Tim 5 - perwakilan warga Desa Karang Gayam, Mahdi Salim menegaskan, sulit bagi warga untuk melupakan luka lama yang dilakukan Tajul Muluk karena telah menghina agama dan para ulama.
Di tambah lagi, katanya, masyarakat takut bahwa Tajul Muluk sedang melakukan taqiyyah.
"Sudah tiga kali Tajul berjanji, dan semua dilanggar. Semua masyarakat di Karang Gayam dan Blu`uran sudah tidak percaya dan meyakini bahwa Tajul Muluk 100% melakukan taqiyyah," katanya.
Ketakutan itu menyebabkan peluang Tajul Muluk dan pengikutnya untuk kembali ke desa sangat kecil walaupun sudah kembali ke Suni.
Apa tanggapan Tajul Muluk atas tudingan dirinya melakukan `taqiyyah`?
"Kalau [tuduhan taqiyyah], hak setiap orang meragukannya," kata Tajul saat ditemui BBC News Indonesia di lokasi pengungsian di rumah susun Sidoarjo.
"Makanya poin-poin isi baiat nanti itu berasal dan kesepakatan dari ulama di Madura, kami harus terima karena memang harus begitu," tambahnya.
"Kalau tidak terima, kami tidak bisa meyakinkan mereka kalau kami betul-betul kembali ke Aswaja," ujar Tajul.
 `Salah satu poin yang disepakati dalam pembaiatan yaitu menyatakan Syiah adalah ajaran yang sesat dan menyesatkan, itu yang harus kami terima walaupun mungkin akan ada ketersinggungan dari mereka (kelompok Syiah).Â
Istilah taqiyyah di kalangan kelompok Suni dikonotasikan sebagai sikap berbohong, namun di komunitas Syiah, istilah taqqiyah merujuk pada sikap berhati-hati dengan cara tidak berterus terang.
Hal ini dilakukan oleh komunitas Syiah untuk apa yang disebut upaya mereka untuk menyembunyikan identitas diri demi menjaga keselamatan.