Muslimat NU Tuntut Presiden Prancis Minta Maaf Kepada Muslim Se-Dunia

Ketua Umum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa usai pembukaan Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Kerja Nasional Muslimat NU di Kota Batu, Jawa Timur, Kamis, 29 Oktober 2020.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), Khofifah Indar Parawansa menuntut Presiden Prancis, Emmanuel Macron segera meminta maaf atas pernyataan yang dianggap menghina agama Islam. Khofifah meminta Macron untuk mencabut pernyataan dan meminta maaf kepada umat muslim se-Dunia. 

Khofifah mengatakan, Muslimat NU baru saja menyelesaikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Kota Batu Jawa Timur. Sejak Kamis, 29 Oktober 2020 hingga Minggu, 1 November 2020. Salah satu rekomendasi dari Rakernas adalah menuntut Presiden Prancis Emmanuel Macron segera meminta maaf. 

"Muslimat NU menyesalkan adanya statment Presiden Prancis yang sudah menyinggung perasaan umat Islam dan komunitas muslim dunia. Oleh karena itu dalam rekomendasi rakernas ini Muslimat NU mohon kepada Presiden Prancis untuk mencabut apa yang sudah disampaikan dan minta maaf kepada umat Islam di seluruh dunia," kata Khofifah di Kota Batu, Minggu, 1 November 2020. 

Baca: Jokowi: RI Kecam Pernyataan Emmanuel Macron Hina Nabi Muhammad

Perempuan sekaligus Gubernur Jawa Timur itu mengatakan, Muslimat NU sebagai salah satu Badan Otonom terbesar NU terbesar hingga desa-desa mendukung langkah Pemerintah RI. Presiden Joko Widodo telah mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menilai Islam sebagai kelompok separatis. 

"Kemudian Muslimat NU mendukung sikap resmi pemerintah RI yang sudah disampaikan presiden Jokowi kemarin," ujar Khofifah. 

Khofifah menyebut, Muslimat NU mendorong kepada semua pihak termasuk kepala negara di seluruh dunia untuk membangun kehidupan yang damai. Penuh penghargaan antara satu dengan yang lain serta saling menghormati kepercayaan masing-masing. 

"Apa yang terbangun diantara komunitas pimpinan dunia ini harus berseiringan. Dengan upaya membangun kehidupan yang damai saling menghormati saling menghargai adil dan penuh dengan pemahaman yang komprehensif," tutur Khofifah. 

Khofifah-Emil Dinilai Unggul Debat Pilgub Jatim, Apa yang Dikritik Sudah Dijalankan

Sebelumnya,  Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia mengecam keras Presiden Perancis, Emmanuel Macron, atas kontroversi yang ditimbulkannya baru-baru ini.

Hal itu seiring kecaman yang juga dilayangkan Presiden Jokowi, atas tindakan kekerasan yang terjadi di Kota Nice, Paris, yang telah menimbulkan korban jiwa.

Kiai NU Nilai Khofifah Sukses Bawa Jatim Lebih Maju di Periode 2019-2024

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," kata Jokowi dalam konferensi persnya yang disiarkan di akun Youtube Sekretariat Presiden, Sabtu, 31 Oktober 2020.

Calon gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (depan tengah)

Khofifah Indar Parawansa Dinilai Pemimpin Teruji dan Berkapasitas Mumpuni

Ketua Umum JKSN KH. Asep Saifuddin Chalim mengatakan, kompetensi mumpuni Khofifah tidak hanya diakui di tingkat nasional namun juga internasional.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024