Sindiran Menusuk Fadli Zon untuk Juru Bicara Istana Fadjroel Rachman

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon
Sumber :

VIVA – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengaku malu atas sikap Juru Bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman. Sebab, katanya, Fadjroel menunjukkan sikap sebagai oposisi dari Gubernur DKI Anies Baswedan setelah Jakarta mendapat penghargaan bidang transportasi dari Sustainable Transport Award (STA) 2021.

Pesan Anies ke Pramono-Rano saat Pimpin Jakarta

Soalnya, Fadjroel sempat mengklaim bahwa semua pekerjaan transportasi yang dilanjutkan oleh Anies itu merupakan rintisan dari tiga gubernur sebelumnya, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan Sutiyoso alias Bang Yos.

Misalnya, kata Fadjroel, transportasi publik yang dirintis Jokowi dan Ahok, yaitu MRT Jakarta, LRT Jabodetabek, dan enam tol dalam kota. Kemudian, Sutiyoso merintis Transjakarta yang akhirnya mendapatkan penghargaan.

Anies Yakin Pramono-Rano Menang Pilkada Jakarta Satu Putaran: Ini Bukan Ramalan Cuaca

“Terima kasih juga @aniesbaswedan sudah melanjutkan #JakartaJuaraDunia,” kata Fadjroel.

Dari situ, Fadli yang merupakan Ketua BKSAP DPR RI langsung menyentil Fadjroel. Sebab, Fadjroel dianggap cuma bisa mengklaim tapi selalu menghindar kalau ada kesalahan-kesalahan.

PKS Ucapkan Selamat ke Anies, Pramono-Rano Berhasil Unggul di Pilkada Jakarta

“Malu membaca twit jubir istana @fadjroeL. Giliran ada penghargaan ikut-ikutan klaim, giliran salah cuci tangan. Kok istana mau jadi ‘oposisi’ DKI?,” kata Fadli dikutip dari Twitter pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Jakarta berhasil meraih Sustainable Transport Award 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan. Kota pemenang STA ini diumumkan saat konferensi transport internasional, MOBILIZE 2020, yang digelar secara virtual pada 26, 28 dan 30 Oktober 2020. 

Kini, Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA, mengalahkan kota-kota besar dunia, setelah tahun lalu menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar 'Honorable Mention'.

STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan. Acara seremoni STA Award digelar pada Januari 2021 di Washington DC, Amerika Serikat.

Dalam acara itu, Jakarta akan diberikan penghargaan dalam acara yang bertajuk 'Transport Research Board Annual Meeting'. Sebagai kota pemenang STA, Jakarta secara otomatis akan menjadi tuan rumah MOBILIZE 2021 yang diselenggarakan oleh ITDP dan didukung oleh Volvo Research serta Education Foundations.

Sementara, keberhasilan Ibu Kota Jakarta diraih melalui berbagai upaya berkelanjutan di bidang transportasi di antaranya mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta di mana 10 operator angkot sepakat untuk bergabung dengan Transjakarta.

Kemudian, menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta tahun lalu yang juga menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta. Selanjutnya, mengembangkan Armada bus listrik yang ramah lingkungan dan ini telah dilakukan oleh Transjakarta serta diujicobakan tahun ini.

Atas penghargaan tersebut, Anies mengaku bangga terhadap Jakarta yang terus berkomitmen untuk mengupayakan sistem transportasi berkelanjutan yang tujuan akhirnya adalah kenyamanan warga.

Kini, Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA mengalahkan kota-kota besar dunia, setelah tahun lalu menduduki peringkat kedua atau mendapat gelar 'Honorable Mention'.

"Alhamdulillah, Jakarta terpilih sebagai kota terbaik dunia dalam Sustainable Transport Award 2021. Saya turut berbangga dengan pencapaian Jakarta dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi,” kata Anies pada Sabtu, 31 Oktober 2020.

Menurut dia, Jakarta terus berinovasi dan berhasil mengalahkan puluhan kota besar dunia seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moscow, San Francisco dan Sao Paulo. Maka, STA 2021 ini adalah kemenangan warga Jakarta.

“Karena tak lepas dari kolaborasi dengan warga, pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC. Peningkatan pesat jumlah pengguna transportasi publik Jakarta, bahkan sempat mencapai rekor 1 juta pelanggan harian TransJakarta pada Februari 2020 sebelum pandemi,” jelas dia.

Baca: Tiga Tahun Jadi Gubernur DKI, Anies Baswedan Mulai Dikritik PKS

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya