Boikot Produk Prancis, Polisi Minta Masyarakat Tak Anarkis
VIVA – Sejak muncul pernyataan aksi boikot produk Prancis oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan di Kabupaten Garut Jawa Barat, Polres Garut terus melakukan pendekatan. Hal itu dimaksudkan agar elemen masyarakat tak melakukan tindakan anarkis dalam melakukan aksinya.
Kapolres Garut, AKBP Adi Benny Cahyono mengatakan, pihaknya terus melakukan pendekatan kepada berbagai ormas. Pendekatan dilakukan agar jika nanti melakukan aksi unjuk rasa, diimbau agar tidak anarkis.
"Sudah kami lakukan pendekatan dan mengimbau kepada ormas Islam dan tokoh agama, agar dalam menyampaikan aksi tetap menjaga kondusivitas di Garut," ujarnya, Jumat malam 30 Oktober 2020.
Baca juga:Â prancis-paus-ini-adalah-momen-yang-menyakitkan?headline=2">Teror di Nice Prancis, Paus: Ini Adalah Momen yang Menyakitkan
Sejauh ini, pihak Polres Garut belum mendapatkan informasi maupun pemberitahuan akan digelarnya aksi unjuk rasa sebagai bentuk kecaman atas penyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyakiti hati Umat Islam.
"Sejauh ini belum ada info unjuk rasa," katanya.
Sementara itu sejumlah Ormas Islam yang tergabung dalam Aliansi Pembela Tauhid Garut (APTG) melalui selebaran menyerukan aksi solidaritas "Stop Islamphobia & Boikot Produk Prancis". Â
Dalam seruan tersebut juga disampaikan rencana aksi massa sebagai bentuk pembelaan agama yang dilecehkan dan dihina oleh kaum islamphobia.