Antisipasi Macet Saat Arus Balik Libur, Polda Metro Siapkan Strategi
- ANTARA
VIVA – Puncak arus balik libur panjang akhir Oktober 2020, diperkirakan akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, 31 Oktober dan 1 November 2020. Pihak kepolisian sudah menyiapkan strategi agar tidak terjadi kemacetan parah.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Sambodo, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan jajaran Polda Jawa Barat untuk melakukan antisipasi jika terjadi antrean panjang akibat volume kendaraan yang meningkat.
"Ya arus balik diperkirakan sudah mulai ada peningkatan hari Sabtu dan Minggu kita nanti akan berjaga dan bekerja sama dengan Polda Jawa Barat untuk memantau apakah sudah ada peningkatan jumlah arus yang masuk di Gerbang Tol Cikampek Utama dan gerbang Tol Kalihurip Utama," kata Sambodo, di Gerbang Tol Cikunir 2, Bekasi, Jawa Barat, Jumat 30 Oktober 2020.
Baca juga: Cara Beda Polwan Cantik Korlantas Jalankan Operasi Zebra 2020
Polisi akan melakukan antisipasi peningkatan volume kendaraan. Salah satunya adalah dengan melakukan contra flow jika arus lalulintas cukup padat.
"Artinya kendaraan dari arah Bandung, kendaraan dari arah Palimanan Jawa Tengah. Kalau memang sudah terjadi peningkatan kita perkirakan kurang lebih setengah jam sudah masuk wilayah Polda Metro Jaya tentu kita akan melakukan upaya-upaya, kalau memang bisa kita atur biasa kita lancarkan. Kalau memang tidak kurang juga kita akan laksanakan contra flow begitu masuk wilayah Polda Metro Jaya," jelas Sambodo.
Jika memang langkah tersebut belum dapat mengurangi padatnya kendaraan yang masuk Jakarta, kepolisian akan memberlakukan sistem satu arah. Kemudian bekerja sama dengan pengelola jalan tol untuk menambah petugas di gerbang tol, sehingga pembayaran akan lebih cepat.
"Kalau itu pun tidak bisa, bisa saja kita nanti akan laksanakan sistem one way, kami juga sudah menyampaikan ke pihak pengelola jalan tol untuk menambahkan card reader jadi misalnya di gerbang tol panjang ada petugas yang berjalan dengan membawa card reader supaya antreannya bisa berkurang," kata Sambodo.
Jika cara tersebut masih belum berhasil mengatasi kepadatan, dan bahkan kepadatan bertambah panjang sampai 1 kilometer, maka kemungkinan akan dilepaskan pembayaran di dua gerbang tol tersebut.
"Kalau antreannya cukup panjang sampai misalnya sampai 1 kilometer bisa saja kemudian kami berkoordinasi kepada pengelola jalan tol untuk di lost, supaya tidak ada pembayaran yang penting masyarakat bisa kembali ke rumahnya masing-masing dalam keadaan aman lancar dan selamat dan sehat," jelasnya.
Untuk angka kecelakaan, saat ini menurutnya sudah berkurang. "Angka kecelakaan alhamdulillah turun, tapi nanti angkanya nanti kita sampaikan saya mendapat laporan dari kecelakaan dan selama beberapa hari ini memang kecelakaan turun," ujarnya.