Kasus COVID-19 Turun, Khofifah Batal Buat RS Lapangan di Malang
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Perkembangan kasus penularan COVID-19 di Kota Malang terus turun dalam dua bulan terakhir. Kabar baik ini disambut senang oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Melihat perkembangan yang ada. Khofifah memutuskan untuk menunda pembangunan rumah sakit darurat lapangan di Poltekes Kemenkes, Kota Malang. Keputusan itu disepakati bersama sejak dua pekan lalu melalui rapat dengan Direktur RSSA Malang, Dinas Kesehatan dan tim dokter di rumah sakit lapangan.
"Kalau yang di Malang dipending dulu (RS Lapangan) mudah-mudahan semua melandai, dan membaik. Kita melihat tren kasus positif di Batu, Kabupaten Malang, Kota Malang, terus melandai. Sehingga, keputusan rapat dari tim dokter, Dinas Kesehatan, terutama dari Direktur RSSA, itu kira-kira dua Minggu yang lalu, mereka memutuskan pending dulu," kata Khofifah di Kota Batu, Kamis, 29 Oktober 2020.
Khofifah mengungkapkan, Pemprov Jatim telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan dan Satgas COVID-19 Pusat. Mereka semua sepakat tidak perlu melanjutkan pembangunan Rumah Sakit Lapangan di Malang setelah melihat data penyebaran COVID-19 di Malang Raya.
"Kita sudah mengkoordinasikan dengan Menkes dan Satgas Pusat. Jadi harapan kita adalah, makin rumah sakit itu tidak kita gunakan, maka proses pandemi COVID-19 di Malang Raya penyebarannya makin menurun dan makin melandai," ujar Khofifah.
Merujuk pada data COVID-19 Kota Malang Per 28 Oktober 2020. Jumlah pasien konfirmasi Positif sebanyak 2012, dari jumlah itu sebanyak 202 pasien meninggal dunia, 1.791 pasien telah sembuh dan hanya 19 pasien yang sedang dalam pemantauan atau isolasi.
"Harapan kita terus melandai, menurun, dan terkendali," tutur Khofifah.
Seperti diketahui, Jumlah pasien COVID-19 masih tinggi, maka jangan lupakan 3M: memakai masker, menjaga jarak dan hindari kerumunan, serta mencuci tangan.
#pakaimasker
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitanganpakaisabun
#ingatpesanibu
#satgascovid19