Jalur Puncak Bogor Macet, One Way Diberlakukan

Arus lalu lintas ke puncak Bogor mulai padat di hari pertama libur panjang.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR (Bogor)

VIVA – Arus lalu lintas kendaraan hari pertama libur panjang atau cuti bersama 28 Oktober-1 November, menuju kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat, terpantau padat. Terjadi antrean kendaraan sekitar 2 kilometer.

Curi Perhatian! Ada Sejak Era 80an, Ikon Legendaris di Kawasan Puncak Bogor Ini Nongol Lagi

Satlantas Polres Bogor pun mulai memberlakukan one way sejak pukul 08.00 WIB pagi ini. Ratusan petugas kepolisian dibantu Sabhara diterjunkan ke lokasi untuk mengatur arus lalu lintas.

Pantauan di lokasi, antrean kendaraan terjadi dari titik gerbang pintu tol keluar Gadog KM 48 hingga KM 46. Kepolisian lalu lintas Polres Bogor akan kembali menormalkan dua arah dengan situasional jika arus kepadatan mulai terurai.

Terpopuler: Pembunuh Nia Gadis Penjual Gorengan, Iptu P Ngaku Pertama Kali Pungli

Di lokasi juga petugas bersiap mengelar operasi pemeriksaan protokol kesehatan terhadap wisatawan. Tampak kendaraan wisatawan yang melintas langsung diperiksa petugas.

"Kami Satlantas Polres Bogor akan memberlakukan one way. One way ini di berlakukan mulai dari gerbang tol Ciawi sampai dengan Rindu Alam. Mulai tadi pukul 08.00 sudah diberlakukan sampai melihat situasi arus di lapangan. Yang mana saat ini sudah mulai terlihat baik dan mulai berkurang kendaraan yang mengarah ke Jakarta," kata Iptu Ketut Lasswarjana KBO Lantas Polres Bogor, di lokasi.

Ada di Bogor Saat Macet Horor Puncak, Dedi Mulyadi: Solusinya Jalur Puncak Dua

Ketut mengatakan, dalam pengamanan jalur Puncak, sebanyak 600 personel diterjunkan. Personel terdiri dari TNI Polri, Satpol PP BPBD dan Pramuka. "Ini diterjunkan di titik-titik rawan kemacetan," kata dia.

Wali Kota Bogor Bima Arya sebelumnya juga meminta jajarannya untuk mengantisipasi lonjakan warga ke Bogor selama libur panjang. Dia menerapkan sistem piket di Balai Kota Bogor. Bahkan, Bima mengaku tetap berkantor di Balai Kota meski libur dan cuti bersama. Dia memerintahkan semua dimonitor lewat CCTV.

“Libur panjang saya tidak ke mana-mana. Saya sendiri tidak akan keluar kota, terus memantau di sini. Jadi Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu adalah hari-hari yang rawan. Kita antisipasi lonjakan warga Jakarta dan sekitarnya ke Bogor. Lalu lintas harus tetap diatur, kemudian protokol kesehatan juga harus tetap dipatuhi,” jelas Bima.

Langkah antisipasi lainnya yang dilakukan Pemkot Bogor adalah dengan menyiapkan 3.000 unit alat rapid test yang akan digunakan untuk memeriksa wisatawan secara acak yang berkunjung ke Kota Bogor selama momen libur dan cuti bersama ini.

Rapid test akan dilakukan secara acak di tempat-tempat rawan menimbulkan terjadinya kerumunan. Dinas kesehatan akan melakukan rapid test di tempat umum seperti stasiun, terminal, rumah makan, tempat hiburan, atau wisata seperti Kebun Raya Bogor atau The Jungle misalnya. Kita akan ambil 3.000 sampel," terangnya. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya