NU: Banyak Kegiatan Maulid Nabi Dilakukan secara Daring Cegah COVID-19
- VIVA/Eduward Ambarita
VIVA – Umat Islam di seluruh pelosok negeri ini dalam waktu dekat akan memperingati hari kelahiran atau Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis 29 Oktober 2020.
Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19, Wiku Adisasmito meminta pemerintah daerah untuk memastikan warganya yang melaksakan kegiatan Maulid Nabi agar dapat menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Oleh karena itu, pemerintah daerah memastikan kegiatan perayaan ini dapat dilakukan dengan berpedoman terhadap protokol kesehatan 3M: mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker," kata Wiku dalam acara “Perkembangan Penanganan dan Launching Monitoring Perubahan Perilaku Satgas COVID-19" di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2020.
Baca: Dua Pelindung yang Tak Dapat Ditembus Virus Corona Penyebab COVID-19
Pedoman mengacu kepada surat edaran menteri Agama tentang panduan kegiatan keagamaan di rumah ibadah dalam mewujudkan masyarakat yang produktif dan aman COVID-19.
Maka, pemerintah daerah juga harus berkoordinasi dengan Forkopimda, di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi kemasyarakatan, pengelola hotel, pengelola tempat wisata, dan pelaku usaha yang pihak lain yang dianggap perlu sesuai dengan karakteristik masing masing daerah dalam rangka pencegahan COVID-19 dan penegakan disiplin protokol kesehatan sesuai yang berlaku.
"Terkait dengan upaya pengawasan disiplin protokol kesehatan, pemda harus mengoptimalkan peran Satuan Tugas COVID-19 di daerah sesuai edaran surat menteri Dalam negeri," katanya.
Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Yahya Cholil Staquf mengatakan, banyak kegiatan Maulid Nabi Muhammad juga sudah menerapkan protokol kesehatan secara ketat. "Sudah jarang melihat peringatan kerumunan; yang banyak dan rata-rata sudah mengerti tentang masker dan sebagainya, bahkan ada banyak kegiatan Maulid Nabi dilakukan secara daring," ujarnya. (art)