Nabi Muhammad Dihina, Ormas Islam Serukan Boikot Produk Prancis

Ketua Umum Wahdah Islamiyah, Muhammad Zaitun Rasmin.
Sumber :
  • VIVA/ Irfan.

VIVA - Organisasi masyarakat (ormas) Wahdah Islamiyah mengutuk keras tindakan penistaan terhadap Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan agama Islam yang terjadi di Prancis, termasuk kecaman kepada Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang belakangan mengeluarkan pernyataan dukungan akan tindakan penistaan itu.

Suporter Bola Israel Bikin Rusuh Lagi, Kali Ini Serang Tuan Rumah Prancis

"Kecintaan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam adalah bagian dari keislaman yang melekat pada diri muslim," demikian surat pernyataan Wahdah Islamiyah yang ditandatangani langsung ketua umumnya, Muhammad Zaitun Rasmin, Selasa, 27 Oktober 2020.

Baca juga: Guru Prancis Ditikam Mati Karena Kartun Nabi Muhammad

Prancis Berang gara-gara Pegawai Penegak Hukumnya Ditahan Israel di Yerusalem

Dalam surat tersebut menjelaskan bahwa kejadian beberapa waktu lalu itu, terutama di negara Prancis, di mana penistaan terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam menjadi marak dan menjadi fenomena umum.

"Sungguh merupakan hal sangat memicu kemarahan kita sebagai kaum Muslimin yang sangat mencintai nabinya yang mulia Shallallahu 'alaihi wassalam," tulis surat tersebut.

Tutup 47 Gerai, KFC Merugi Rp 557 Miliar di Kuartal III-2024 Akibat Aksi Boikot

Sebanyak tujuh poin pernyataan sikap yang dilayangkan ormas nasional yang berkantor di Kota Makassar itu, yakni mengutuk setiap bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, kapan dan di mana pun serta siapa pun, termasuk yang terjadi di Prancis beberapa waktu lalu yang didukung Presiden Prancis, Emmanuel Macron.

Kemudian, Wahdah meminta pemerintah Prancis serta semua pihak yang terlibat untuk segera menghentikan penghinaan ini, di mana provokasi keji ini sangat berpotensi memicu tindak kekerasan yang telah mereka rasakan sendiri.

Berikutnya, Wahdah mendesak pemerintah Indonesia untuk segera memulangkan Duta Besar Prancis dan menutup kedutaan besarnya di Jakarta.

Wahdah juga mengimbau kepada segenap anggota, kader, dan simpatisan serta seluruh umat Islam untuk memboikot produk Prancis dan semua yang mendukungnya dalam penghinaan pada Baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam.

Selanjutnya, Wahdah juga menyeru kepada kaum Muslimin internasional untuk menjadikan peristiwa itu sebagai momentum semakin meningkatkan persatuan dan persaudaraan umat Islam sedunia, karena kekuatan untuk membela dan mempertahankan kehormatan Islam dengan izin Allah Ta'ala terletak pada persatuan dan kesatuan kaum muslim.

"Menyerukan kepada segenap kaum muslimin untuk meningkatkan pengkajian dan internalisasi sirah nabawiyah (kitab-kitab berisi kisah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam dan para sahabat yang mulia) yang akan menjadi sebab utama aktualisasi perilaku beragama Islam yang semakin baik dan indah," bunyi surat itu lagi.

Wahdah juga menyerukan kepada semua pihak di Indonesia untuk menjaga suasana kondusif hubungan antar umat beragama dan menghindari upaya provokatif terutama dalam konteks umat Islam dan Nabinya tercinta Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam. Di mana kaum Muslimin siap mempertaruhkan nyawa untuk membela kehormatan Rasulullah Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam.

Pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra.

Setelah Mary Jane, Menko Yusril: Prancis dan Australia Ajukan Permohonan Pemindahan Narapidana

Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra mengatakan bahwa Prancis dan Australia mengajukan permohonan pemindahan napi

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024