Hujan Deras Seharian, 11 Desa di Kebumen Terendam Banjir

Petugas melakukan koordinasi penanganan banjir di Kebumen
Sumber :
  • Twitter @ganjarpranowo

VIVA – Akibat hujan deras yang melanda sejak Minggu siang, 25 Oktober 2020, sampai dengan Senin dini hari, 26 Oktober 2020, Kabupaten Kebumen dilanda bencana alam banjir dan tanah longsor. Setidaknya ada lima aliran sungai yang meluap dan menyebabkan banjir, satu tanggul jebol dan sejumlah desa mengalami longsor.

Heroik! Detik-Detik TNI Selamatkan Pemotor yang Terseret Arus Banjir Deras

Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kebumen, lima aliran sungai yang meluap yakni Aliran Sungai Lesung di Kecamatan Prembun, yang menyebabkan tiga desa tergenang banjir dengan ketinggian berkisar 30-50 cm. Kemudian Aliran Sungai Kedungbener di Kecamatan Alian dan Kecamatan Kebumen, yang mengakibatkan 11 desa terendam banjir.

Baca: Waspada, Potensi Banjir Besar Bisa Terjadi di Bekasi

Walau Murah, Ini Risiko Beli Mobil Bekas Kena Banjir

Ketinggian air yang terparah akibat luapan sungai tersebut terjadi di Desa Krakal dengan ketinggian 1,6 meter dan mengharuskan 170 warga mengungsi. Namun saat ini sudah kembali ke rumah masing-masing.

Aliran Sungai yang meluap selanjutnya yakni sungai Karanganyar di Kecamatan Karanganyar, menyebabkan dua desa dan tiga kelurahan terendam banjir. Aliran Sungai Kemit di Kecamatan Karanganyar dan Kecamatan Adimulyo menyebabkan tiga desa terendam dan Aliran Sungai Telomoyo di Kecamatan Puring yang menyebabkan satu desa terendam dengan ketinggian mencapai 1 meter dan membuat 995 orang dari 6 RT mengungsi.

Hujan Deras Guyur Bali, Sejumlah Daerah Terendam Banjir

Sedangkan satu tanggul jebol terjadi di Sungai Telomoyo, Desa Madureja. Akibat tanggul jebol ini, Desa Sidobunder mengalami banjir dengan ketinggian air berkisar 30 cm sampai dengan 1 meter. Sekitar 300 KK mengungsi akibat musibah ini.

Selain banjir dan tanggul jebol, terjadi juga tanah longsor di Kabupaten Kebumen. Setidaknya ada 16 titik longsor yang tersebar yakni di Kedungsentul, RT01 RW02, Desa Sidototo. Kecamatan Padureso; Kemulan, RT03 RW02, Desa Padureso. Kecamatan Padureso; Mentalaga, RT02 RW03, Desa Kaligubug. Kecamatan Padureso; Jalan Provinsi Prembun – Wadaslintang. Masuk wilayah Desa Padureso; Kedungsemut, RT01 RW06, RT02 RW02, RT02 RW03 Desa Kalirancang. Kecamatan Alian, RT04 RW01, Desa Prigi, Kecamatan Pejagoan; Jalan Wadasmalang – Krakal RT02 RW02, Desa Kalirejo, Kecamatan Karanggayam; RT03 RW03, Desa Condongcampur Kecamatan Sruweng.

Selain itu, longsor juga terjadi di Desa Giyanti, Kecamatan Rowokele; RT05 RW01, Desa Glontor. Kecamatan Karanggayam; RT01 RW03, Desa Donorojo, Kecamatan Sempor; Gununglanang, RT05 RW02, Desa Ginandong, Kecamatan Karanggayam; Sibelet, RT 01 RW04, Desa Gunugsari, Kecamatan Karanggayam; Legok, RT 05 RW06, Desa Pejagoan, Kecamatan Pejagoan; Jalan Pasar Jaten Kecamatan Alian.

Dari video yang beredar, banjir terjadi cukup parah. Sejumlah hewan ternak seperti sapi dan kerbau juga turut tersapu oleh air. Namun saat ini petugas BPBD telah melakukan penanggulangan bencana di wilayah tersebut. (ase)

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Quran dan warga terdampak banjir sekaligus melakukan penanaman bersama di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Sabtu, 21 Desember 2024.

Kunjungi Warga Terdampak Banjir, Menteri LH Bakal Evaluasi Penanganan Banjir di Ponorogo

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Quran yang terdampak banjir di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu pekan lalu.

img_title
VIVA.co.id
24 Desember 2024