Polisi Tembak Katekisan Katolik Papua dan Anak 6 Tahun? Ini Faktanya

Ilustrasi korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ditandu menaiki pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Humas Polda Papua

VIVA – Polisi melalui Polda Papua menyatakan tidak benar ada penembakan terhadap seorang katekis Katolik dan seorang anak di bawah umur di Kampung Jalae, Kabupaten Intan Jaya, Papua saat terjadi baku tembak dengan KKB Papua. Beredar informasi sebelumnya tentang penembakan katekis Katolik dan seorang anak di bawah umur hingga mengalami kritis di Kampung Jalae, Kabupaten Intan Jaya.

KKB Berulah Jelang Pilkada Serentak, 2 Tukang Ojek di Puncak Papua Tewas Ditembak

“Jadi berita yang beredar itu tidak benar atau hoax. Kejadian sebenarnya adalah adanya kontak tembak antara tim gabungan TNI–Polri dengan KKB (kelompok Kriminal Bersenjata) pimpinan Sabinus Waker. Atas kejadian tersebut 2 orang dari KKB meninggal dunia masing-masing bernama Rubinus dan Hermanus Tipagau,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Ahmad Musthofa Kamal, Senin, 26 Oktober 2020.

Tim disebut menembak pelaku karena melakukan perlawanan dengan jumlah anggota KKB pada saat itu ada sebanyak 50 orang. Dua orang Kelompok KKB yang tewas terlibat dalam penembakan tim TGPF. Penembakan dipimpin oleh Benny Mamoto pada tanggal 9 Oktober 2020 lalu. Bambang Purwoko yang merupakan anggota TGPF dan dua anggota TNI-AD akibatnya terluka.

Usai Tembak Mati Kasat Reskrim, AKP Dadang Tembaki Rumah Dinas Kapolres Solok Selatan

“Hasil penyidikan tim membawa petunjuk lokasi persembunyian 50 orang KKB kelompok Sabinus Waker. Tepat setelah penindakan, beredar narasi penembakan terhadap remaja katekisan,” kata Kamal.

Baca juga: Wanita Tewas di Kandang Buaya Berhubungan Badan 2 Kali dengan Pembunuh

Marahnya AKP Dadang saat Serahkan Diri Usai Tembak Mati Kasat Reskrim: Saya Makan Kau!

Menurut polisi, diksi katekisan digunakan oleh KKB Papua untuk menggiring opini berbasis agama. Padahal setelah dikonfirmasi pihak keluarga korban penembakan, remaja tersebut telah dengan sukarela bergabung dengan KKB Papua.

Pada penyerangan tersebut katanya, remaja dipersenjatai mirip seperti strategi perang di Sudan. Di mana kelompok pemberontak akan mengkader anak di bawah umur dan dipersenjatai untuk dibodohi menjadi tameng hidup saat terjadi penindakan.

“Saat ini korban sedang dirawat dan diusahakan yang terbaik untuk kesembuhannya sehingga dapat diambil kesaksian utuh atas kekejian kelompok KKB Sabinus Waker,” tuturnya.

Sementara itu, untuk anak kecil bernama Meinus (6) yang terkena rekoset telah dievakuasi polisi dan telah tiba di Kabupaten Mimika pada pukul 11.24 WIT dengan menggunakan heli Polri Bell-412/P-3003 didampingi dua orang keluarga dan dua personel tim kesehatan TNI/Polri dipimpin Ipda dr Amir.

“Saat ini saudara Meinus telah mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika,” kata Kamal soal insiden tembak polisi-TNI dan KKB Papua itu.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya