Mengenalkan La Galigo, Sastra Kuno Asli Indonesia Terpanjang di Dunia
- bbc
Posisi bissu sangat erat kaitannya dengan sastra La Galigo, karena "25 persen naskah itu bercerita tentang peranan bissu dan memuat pedoman bagi mereka untuk bertingkah laku," ujarnya.
Lebih lanjut, nilai toleransi tercermin dari pengakuan atas lima gender di naskah itu.
"Untuk mencapai kesempurnaan harus ada lima gender," ujarnya.
La Galigo, kata bissu Eka, juga mengangkat derajat para bissu yang kerap didiskriminasi, bahkan pernah jadi buruan dalam gerakan pemurnian ajaran Islam atau "Operasi Toba" (operasi taubat) tahun 1966.
`Bangkit jadi pemain`
Nurhayati Rahman berharap anak-anak muda dapat menerjemahkan La Galigo dengan cara kekinian karena ia memahami akan sulit bagi generasi muda untuk memahami La Galigo dalam bentuknya yang asli.
"Tapi, nilai-nilainya itu harus mereka adopsi," kata Nurhayati.
Menurutnya La Galigo bisa diadaptasi dalam bentuk film, animasi, maupun gim.
Maharani Budi dari Lontara Project mengatakan dia berharap buku yang akan diterbitkan tidak hanya akan disambut dalam lingkungan komunitas, tapi juga dapat berkontribusi pada industri kreatif Indonesia.
"[Harapannya] bukan lagi konteksnya kita ngomongin La Galigo sebagai kesukaan saja atau pekerjaan sampingan beberapa orang, tapi bisa bangkit jadi pemain dalam industri kreatif Indonesia," kata Maharani.
Louie Buana menambahkan apa yang disebutnya sebagai konservasi kreatif bisa dilakukan semua orang muda.
"Semua generasi muda bisa melakukan konservasi kebudayaan dengan caranya sendiri-sendiri, nggak harus dipatok seperti apa.