Logo BBC

Mengenalkan La Galigo, Sastra Kuno Asli Indonesia Terpanjang di Dunia

Naskah La Galigo yang asli ditulis dalam lembaran daun lontar.-LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES OR. 5475
Naskah La Galigo yang asli ditulis dalam lembaran daun lontar.-LEIDEN UNIVERSITY LIBRARIES OR. 5475
Sumber :
  • bbc

Nurhayati mengatakan naskah itu tak ditulis satu orang tunggal, tapi ditulis secara berkelanjutan dari satu generasi ke generasi yang lainnya.

`Kesetaraan gender hingga demokrasi`

Dikisahkan, Sawérigading, tokoh utama dalam La Galigo, bertemu, bercinta, dan bertunangan dengan putri Senrima Wéro dari kerajaan langit (Boting Langiq).

Namun, pernikahan mereka terhalang perbedaan keinginan di antara keduanya.

Sawérigading ingin membawa tunangannya itu ke dunia manusia, tapi Senrima Wéro berkukuh tinggal di langit.

Perkawinan pun akhirnya batal. Namun, keduanya berjanji untuk tetap berhubungan baik seperti layaknya saudara.

Cerita ini menunjukkan perempuan bukan sosok inferior dalam budaya Bugis Kuno. Mereka digambarkan memiliki prinsip dan tegas dalam mengambil keputusan.

"Hubungan antara laki-laki dan perempuan berlangsung setara, tanpa ada dominasi antara satu dan lainnya," ujar Nurhayati.

Louie Buana menambahkan tentang cerita kepemimpinan perempuan dalam La Galigo.

"Tokoh adik kembarnya Sawérigading, We Tenri Abeng, itu adalah ratu yang punya sifat-sifat kepempimpinan. Jadi, kepemimpinan itu tidak ekslusif untuk laki-laki.

"Ketika dia dipaksa menikah, dia juga bisa menolak. Untuk ukuran saat itu ini kan tergolong langka ya," kata Louie.

Louie menyebut tokoh perempuan lainnya, I We Cudai, sosok yang disebutnya berani dan tak ragu menyatakan ketidaksepahaman.