Wapres Ma'ruf Ingin Pesantren Tak Cuma Pusat Pencetak Ulama

Wakil Presiden KH Maruf Amin
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Fajri

VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta para santri berkontribusi aktif dalam memulihkan dampak pandemi COVID-19. Hal itu karena pandemi tersebut telah memberikan dampak multi sektor di Indonesia, salah satunya sektor ekonomi.

Ribuan Warga Kota Bogor Gelar Doa Bersama untuk Kesuksesan Dedie-Jenal dalam Pilkada 2024

"Saya mendorong santri dan pesantren turut berkontribusi aktif demi kemajuan bangsa, menekan angka kemiskinan di masyarakat dan meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia," kata Ma'ruf secara virtual, Kamis 22 Oktober 2020.

Ma'ruf memaparkan, data Kementerian Agama mencatat saat ini terdapat 18,49 juta santri dari 28.194 pondok pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan jumlah yang besar itu, menurutnya santri dan pesantren memiliki potensi yang baik untuk menyejahterakan umat dan masyarakat sekelilingnya baik dalam bidang sosial maupun ekonomi.

Lembaga Amil Zakat Bangun Ruang Kelas Tahfidz di Luwu Timur, Wujudkan Mimpi Generasi Qur'ani

Baca juga: Resmikan Jembatan Teluk Kendari, Jokowi Yakin Dongkrak Ekonomi Sultra

"Jumlah yang sangat besar dan merupakan sebuah potensi yang perlu dikembangkan dalam mengembangkan ekonomi umat. Hal ini sejalan dengan harapan saya agar pesantren tidak hanya sebagai pusat pencetak ulama, tetapi juga harus mampu menjadi pusat pemberdayaan ekonomi," ujar Ma'ruf.

Majelis Masyayikh Sebut UU Pesantren Cetak Generasi Santri Berdaya Saing

Wapres juga meminta para santri bersinergi dengan berbagai pihak untuk melahirkan program dan aplikasi untuk memberdayakan ekonomi umat. Sehingga kemudian lahir kolaborasi dan inovasi-inovasi yang dihasilkan.

"Saya mendorong ke depan agar lebih banyak kolaborasi yang lahir antar santripreneur, maupun bekerja sama dengan pelaku industri besar sehingga membawa kesejahteraan bagi umat," kata Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia itu.

Seperti diketahui, Hari Santri mulai ditetapkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. Hingga kini, setiap 22 Oktober selalu diperingati dengan peringatan Hari Santri tersebut. (ren)

Ketua Majelis Masyayikh, KH Abdul Ghaffar Rozin

Majelis Masyayikh Kuatkan Identitas Pendidikan Pesantren melalui Sistem Penjaminan Mutu

Majelis Masyayikh menggelar Bimbingan Teknis Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Formal Pesantren Pendidikan Diniyah Formal (PDF).

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024