Kiai Gontor Abdullah Syukri Wafat, Menag: RI Kehilangan Pendidik Umat

Menteri Agama Fachrul Razi
Sumber :
  • Humas Kemenag

VIVA – Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan duka cita mendalam dan belasungkawa atas wafatnya pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, DR. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi. Salah satu kiai Gontor itu meninggal dunia pada Rabu, 21 Oktober 2020, pukul 15.50 WIB di Gontor Ponorogo. 

Tolak Permendikbud, Badan Wakaf Pesantren Gontor Pastikan Pramuka Hukumnya Wajib

"Indonesia kehilangan tokoh pendidikan dan sosok yang sangat istiqamah membina umat," ujar Menag di Jakarta, Rabu, 22 Oktober 2020. 

"Rasa duka ini makin dalam, seiring wafatnya sejumlah tokoh dan pengasuh pesantren dalam beberapa bulan terakhir ini," sambungnya.

Pondok Gontor Rayakan Idul Adha Minggu 16 Juni 2024, Ikut Pelaksanaan Haji di Makkah

Baca: Kiai Gontor KH Abdullah Syukri Zarkasyi Meninggal Dunia

Sebagai teladan, lanjut Menag, almarhum telah meninggalkan banyak legacy. Para santri Gontor yang saat ini banyak berkiprah dalam berbagai bidang adalah generasi penerus yang diharapkan dapat meneruskan nilai perjuangan almarhum.

Pernah Menempuh Pendidikan di Pesantren, Nikita Mirzani: Kemauan Sendiri

"Legacy almarhum sangat banyak. Alumni Gontor yang berkhidmah di berbagai bidang adalah bukti nyata keberhasilan perjuangannya. Saya berharap generasi muda bisa  belajar kearifan dan keistiqamahannya," lanjutnya.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir juga menyampaikan duka yang mendalam atas wafatnya Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor pada Rabu kemarin.
 
Menurut Haedar, almarhum Abdullah Syukri Zarkasyi merupakan sosok kiai yang moderat sekaligus kiai pendidik.
 
"Almarhum merupakan sosok yang rendah hati, bergaul luas dengan banyak kalangan dan memiliki komitmen dalam keislaman dan dunia perhatiannya pada pendidikan sangat luar biasa," kata Haedar.
 
Haedar mengatakan, almarhum memiliki hubungan yang dekat dengan Muhammadiyah.
 
"Semoga amal ibadah Beliau diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala kesalahannya. Serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," ujar Haedar.

Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Ponorogo, KH Fatchul Azis mengatakan warga NU di Ponorogo merasa kehilangan sosok almarhum Kiai Syukri Zarkasyi. Menurutnya, almarhum merupakan kiai yang sangat lemah lembut, serius dalam memperjuangkan pendidikan pesantren.     

Hubungan dengan PCNU Ponorogo juga cukup baik. Apalagi di banyak kesempatan memiliki titik temu karena sama-sama memajukan pesantren dan berjuang untuk Islam.
 
"Hubungan kami sangatlah baik dan dekat karena sama-sama berjuang untuk Islam dan Indonesia," katanya dilansir NU Online. Ia mengajak warga Nadliyyin untuk sejenak mendoakan almarhum. 

KH Abdullah Syukri Zarkasyi lahir di Gontor pada tanggal 19 September 1942. Beliau adalah Putra pertama dari KH. Imam Zarkasyi salah seorang Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor.

Abdullah Syukri menamatkan Sekolah Dasar di Desa Gontor pada tahun 1954. Setelah menamatkan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1960 melanjutkan studi di IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta hingga mendapatkan gelar Sarjana Muda tahun 1965.

Putra sulung dari KH Imam Zarkasyi itu selanjutnya meneruskan pendidikan S-1 dan S-2 di Al Azhar University Kairo, Mesir. Kiai Syukri menerima gelar Doctor Honoris Causa pada 2005 dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Sejumlah jabatan di luar pondok pernah dijabat Kiai Syukri, di antaranya Ketua Majlis Ulama Indonesia Kabupaten Ponorogo; Ketua Badan Silaturrahmi Pondok Pesantren Jawa Timur (1999 – sekarang); Ketua Forum Silaturrahmi Umat Islam Ponorogo (1999 – sekarang); Ketua MP3A Depag (Majlis Pertimbangan Pendidikan dan Pengajaran Agama (1999 – sekarang) dan Dewan Penasehat MUI Pusat. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya