Lawan Imbauan Rektor untuk Tak Demo, Mahasiswa UGM Berkemah di Kampus
- VIVA/Cahyo Edi (Yogyakarta)
VIVA – Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar aksi berkemah di dalam kampus. Aksi ini digelar sebagai bentuk protes atas imbauan rektor UGM kepada mahasiswa agar tidak turun ke jalan untuk menolak pengesahan Omnibus Law Undang Undang Cipta Kerja.
Menteri Aksi Propaganda BEM UGM, Aji Wibowo, mengatakan, aksi berkemah di dalam kampus sebagai bentuk simbolisasi dari perlawanan terhadap imbauan rektor. Ini disebut merupakan bentuk perlawanan simbolik.
"Ini salah satu bentuk perlawanan simbolik. Kita bermain simbolis-simbolisasi sebenarnya. Ini wadah teman-teman UGM untuk menyampaikan aspirasi dan keresahan terutama pada pihak kampus," ujar Aji, Rabu 21 Oktober 2020.
Baca juga: Libur Panjang, Doni Monardo: Warga Sebaiknya Bersihkan Selokan Air
Imbauan untuk tak demo turun ke jalan, tutur dia, tidak mencerminkan UUD 1945. Utamanya tentang hak asasi manusia untuk menyampaikan pendapatnya.
Aji menjabarkan, selain menyindir pihak rektor UGM, aksi kemah bersama ini juga sebagai simbol jika pernyataan dari pihak kampus tak sejalan dengan keinginan dari mahasiswa.
"Oke pak, kami tidak turun ke jalan. Ini waktunya kami camping dan bagaimana respons bapak jika kami menyampaikan aspirasi dalam wujud lain. Sekarang kita mencoba cara lain dan kami di sini nge-camp, juga berdiskusi problematika isu yang terjadi," ungkap Aji.
Dia menerangkan, aksi berkemah ini akan digelar hingga dua atau tiga hari ke depan. Aji menyebut aksi kemah ini disambut antusias oleh mahasiswa UGM.
"Semalam menginap 30-40 orang. Nanti malam belum tahu. Ada yang full di sini, ada yang sebagian beraktivitas terus tidur di sini karena ini bertepatan dengan UTS," ungkap Aji.