Gus Nur Pernah Divonis 1,5 Tahun Penjara, Kini Masih Kasasi

Gus Nur dalam wawancara dengan Refly Harun.
Sumber :
  • Youtube Refly Harun.

VIVA - Aliansi Santri Jember melaporkan Nur Sugik alias Gus Nur ke kepolisian resor setempat karena dinilai menghina Nahdlatul Ulama dan beberapa tokoh pentingnya saat berbicara dalam program wawancara di akun Podcast Refly Harun.

Di wawancara itu, Gus Nur menyebut NU sekarang ibarat bus umum yang sopirnya mabuk, kondekturnya teler, keneknya ugal-ugalan, dan penumpangnya kurang ajar.

Baca juga: Gus Nur Samakan Perkaranya dengan Kasus Ujaran 'Idiot' Ahmad Dhani

Itu kasus kedua yang membelit Gus Nur. Sebelumnya, Gus Nur diadili di Pengadilan Negeri Surabaya dalam perkara yang mirip-mirip dan dinyatakan bersalah. Perkara itu kini berlanjut di tingkat kasasi.

Ia jadi pesakitan gara-gara video dirinya di channel YouTube pada akhir 2018. Di situ, ia menyebut Generasi Muda NU dengan kata tak pantas: kotoran manusia.

Pada Oktober 2019, Majelis Hakim Pengadilan Negeri Surabaya memutus Gus Nur terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah dan melanggar Pasal 45 Ayat (3) Juncto Pasal 27 Ayat (3) Undang Undang ITE. Ia divonis pidana penjara selama satu tahun enam bulan.

"Perbuatan terdakwa meresahkan masyarakat. Terdakwa tidak mengakui bersalah dan tidak mengakui perbuatannya," kata hakim Slamet Riyadi kala itu.

Gus Nur tak terima. Ia pun mengajukan upaya hukum banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya. Namun, kata penasihat hukum Gus Nur, Andry Ermawan, upaya banding yang dilakukan kliennya dipental hakim. PT menguatkan putusan pengadilan tingkat pertama.

Angkat Sunhaji Jadi Anggota Kehormatan, Kasatkornas Banser: Biar Hadirnya Lebih Bermakna

"Pengadilan tinggi menolak banding Gus Nur," katanya dihubungi VIVA pada Selasa, 20 Oktober 2020.

Belum puas, Gus Nur pun mengajukan upaya kasasi ke Mahkamah Agung. Andry mengatakan, saat ini perkara tersebut masih berjalan di Mahkamah Agung.

Sosok Usman Ali Salman, Tokoh yang Tertawa Paling Keras saat Gus Miftah Hina Penjual Es Teh

"Kami masih menunggu putusan kasasinya," ujar ketua Tim Advokasi dan Bantuan Hukum Front Pembela Islam Jawa Timur itu.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid

Muncul Isu MLB PBNU, Waketum PKB Duga Karena Keresahan dari Daerah

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, atau PKB, Jazilul Fawaid, menyebut munculnya isu Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama atau MLB NU, merupakan dinamika internal.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024