Kabar Duka, 6 Dokter di Malang Raya Meninggal karena COVID-19
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA - Kabar duka datang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Malang Raya. Seorang dokter, Siswanto, berusia 78 tahun meninggal dunia karena COVID-19 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang, pada Senin, 19 Oktober 2020, pagi.
"Iya, beliau meninggal sekitar dini hari tadi. Beliau meninggal di usia sekitar 78 tahun setelah terkonfirmasi positif COVID-19. Beliau dirawat di RSSA, beliau bukan dokter organik di sini," kata Kasubbag Humas RSSA Malang, Dony Iryan, Senin, 19 Oktober 2020.
Baca juga: Update COVID-19 Nasional 19 Oktober: Pasien Sembuh Tambah 3.919 Orang
Dony menjelaskan bahwa Siswanto dirawat sejak 14 Oktober lalu di RSSA, Kota Malang. Pada tanggal 15 dan 16 Oktober hasil swab menyatakan pasien terkonfirmasi positif COVID-19. Hasil rekam medik ditemukan gangguan pada sel darah merah Siswanto.
"Jadi pada tanggal 15 dan 16 Oktober dilakukan swab hasilnya terkonfirmasi positif. Kalau komorbid atau tidak itu kan rekam medik. Tapi berdasarkan rekam medik ada gangguan di sel darah merah," ujar Dony.
Dony mengatakan bahwa Siswanto tidak tertular COVID-19 di wilayah RSSA. Sebab, Siswanto bukan dokter organik di rumah sakit ini.
Siswanto memiliki klinik kesehatan pribadi di Kepanjen, Kabupaten Malang. Pihaknya tidak bisa memastikan, Siswanto tertular dari pasien di kliniknya atau tertular COVID-19 di tempat lain.
"Jadi beliau staf pendidik di Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Kota Malang. Beliau buka praktik dokter di Kepanjen. Jadi belum diketahui tertular di tempat praktik atau di tempat lain. Beliau juga punya anak dokter semua, salah satunya tugas di sini (RSSA)," tutur Dony.
Data COVID-19 di Kota Malang per 19 Oktober 2020, untuk warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 1.937 orang, berhasil dinyatakan sembuh 1.702 orang, telah meninggal dunia sebanyak 191 orang. Kemudian masih dalam pemantauan atau isolasi sebanyak 44 orang.
Sedangkan, selama pandemi, total anggota IDI Malang Raya yang meninggal dunia karena COVID-19 sebanyak 6 orang.