Mahasiswa Gelar Teatrikal Santet Anggota DPR

Mahasiswa gelar aksi teatrikal.
Sumber :
  • VIVA/ Reza Fajri.

VIVA - Aliansi mahasiswa dari Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND), Api Kartini, dan Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) turut melakukan aksi menolak Omnibus Law di area Patung Kuda, Jakarta Pusat, Jumat, 16 Oktober 2020.

Pilih yang Ganteng, Beragam Modus Dosen di Lombok Diduga Cabuli 10 Mahasiswa

Selain terus berorasi, para mahasiswa juga melakukan aksi teatrikal di jalan. Dalam aksi tersebut, disuguhkan sebuah peti mati yang bertuliskan 'RIP Hati Nurani DPR'.

Baca juga: Demo Tolak UU Cipta Kerja, 650 Aparat Diterjunkan di Area Patung Kuda

Dosen di Mataram Diduga Cabuli 10 Mahasiswa, Modusnya Mandi Suci dan Transfer Ilmu

Kemudian di sekeliling peti mati itu ada sejumlah demonstran yang berperan sebagai sosok Mak Lampir dan dukun santet. Mereka melakukan sejumlah ritual seperti ritual santet.

"Rasain dukun mulai datang. Jangan salahkan jika dukun mulai datang," kata seorang orator yang mengiringi aksi ini.

Tergerus Digitalisasi dan Tren Teknologi, Mahasiswa yang Pengin Jadi Akuntan Kian Merosot

Menurut si orator, saat ini sudah saatnya para dukun santet melakukan perlawanan gaib. Hal itu karena munculnya Undang-Undang Omnibus Law juga terasa gaib.

"Dan sudah saatnya melakukan perlawanan, karena Undang-Undang ini sangat ghoib kawan-kawan. Mak Lampir, sembur ubun-ubunnya, biar ghoib-ghoib di DPR pada keluar. Biar nanti beraknya paku," kata si orator.

Mahasiswa UIN Yogyakarta yang ajukan gugatan ke MK tentang Presidential Threshold

Cerita Mahasiswa UIN Yogyakarta Menangkan Gugatan Presidential Threshold 20 Persen Dihapus MK

Empat orang mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta yakni Enika Maya Oktavia, Faisal Nasirul Haq, Rizki Maulana Sya

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025