COVID-19 di Kota Malang Turun Drastis, karena Warga Tertib Bermasker

Gerakan cuci tangan massal warga Kota Malang mulai anak kecil hingga orang tua.
Sumber :
  • VIVA/Lucky Aditya

VIVA - Kedisiplinan warga Kota Malang dalam menggunakan masker cukup tinggi. Tingkat kedisiplinan warga berpengaruh pada kasus COVID-19 di wilayah ini.

How an App Became Indonesia's Essential Weapon Against Covid-19

Dalam satu bulan terakhir jumlah tambahan pasien tidak signifikan. Angkanya satu digit atau di bawah 10 kasus per hari.

Baca juga: 3 Provinsi Kini Jadi Perhatian Satgas COVID-19

Dedi Mulyadi Sindir Pemkot Depok Soal Damkar Tak Dilengkapi Peralatan Lengkap Saat Tugas

Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan bahwa warga Kota Malang telah sadar pentingnya penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Laporan dari Satgas COVID-19 Kota Malang sebanyak 90 persen masyarakat Kota Malang telah menggunakan masker dalam aktivitas sehari-hari.

"Sudah sekitar 90 persen yang pakai masker. Sebenarnya masker ini hanya tanda disiplin saja. Tetapi Insya Allah kami yakin lainnya (menjaga jarak dan mencuci tangan) juga disiplin," kata Sutiaji, Jumat, 16 Oktober 2020.

Harvey Moeis Klaim Dana CSR Smelter Swasta Dipakai untuk Bantuan COVID-19

Di sisi lain, selain melakukan operasi yustisi penindakan kepada pelanggar protokol kesehatan,Ā Pemerintah Kota Malang juga intensif melakukan sosialisasi 3 M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak.

Dari pantauan Pemerintah Kota Malang jarang terlihat warga yang beraktivitas di luar rumah tidak bermasker.

"Kita lihat orang berkendara atau berkerumun sudah sadar pakai masker, disiplin itu terbangun karena kesadaran. Sekarang saya lihat orang bersepeda pakai masker, orang berkerumun juga sudah pakai masker, karena dia sudah sadar," ujar Sutiaji.

Dalam tiga pekan terakhir, Kota Malang sudah meninggalkan zona merah atau daerah dengan risiko tinggi. Kini Kota Malang berstatus zona oranye atau daerah dengan risiko sedang. Angka penambahan kasus yang dilaporkan pun selalu di bawah 10 orang per hari.

Sejak pandemi COVID-19 hingga saat ini total warga yang terpapar virus sebanyak 1.904 orang. Sebanyak, 1.663 telah dinyatakan sembuh, kemudian 187 orang dinyatakan meninggal dunia. Sementara itu, 54 orang masih dalam pemantauan atau masih menjalani isolasi.

"Minimnya kasus karena kedisiplinan. Karena ini kesadaran masyarakat sudah terbangun. Masalah karakter virusnya, mutasinya masih berbahaya, semakin hari semakin kuat," tutur Sutiaji.

Angka kasus COVID-19 di Indonesia masih tinggi. Untuk itu, tetap patuhi protokol kesehatan, lakukan 3M: Memakai Masker, Menjaga Jarak dan jauhi kerumunan, serta Mencuci Tangan Pakai Sabun.Ā 

#ingatpesanibu
#jagajarak
#pakaimasker
#satgascovid19
#cucitanganpakaisabun

Sebaran debu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Lombok (sumber: BMKG Statmet ZAM Praya)

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Debu Erupsi Gunung Lewotobi Sampai Lombok, BMKG Imbau Warga Gunakan Masker

img_title
VIVA.co.id
13 November 2024