Kinerja Kalapas Tangerang Disorot karena Napi Cai Changpan Kabur
- VIVA/Foe Peace
VIVA – Polisi masih mengejar napi asal China bernama Cai Changpan alias Cai Ji Fan yang kabur dari Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tangerang. Selain anggota Brimob yang diterjunkan untuk mencari napi tersebut, polisi juga menerjunkan anjing pelacak.
Anggota Komisi III DPR RI, Sarifuddin Sudding, meminta polisi dan Ditjen PAS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia tak hanya menindak petugas yang saat itu berjaga. Sebab, pelarian yang dilakukan itu sudah terencana dengan matang.
"Pelarian Cai Changpan sudah sangat terencana, gali lubang ke bawah dengan kedalaman 3 meter, diameter 1,5 meter, lalu panjang keluar sejauh 25 meter sampai 30 meter, itu sudah dirancang dengan baik. Pastinya untuk hal itu melibatkan banyak pihak," kata Sarifuddin, Kamis, 15 Oktober 2020.
Baca juga: Elite KAMI Ditahan, Gatot Nurmantyo: Mereka Pejuang, Bukan Karbitan
Syarifuddin menuding, sindikat dari dalam lapas yang diduga membantu pelarian hingga pembuatan lubang untuk kabur. Terlebih, lubang yang dibangun juga langsung mengarah ke saluran air yang ada di permukiman warga.
"Kalau misalnya tidak ada keterlibatan orang di dalam yang membuang hasil galian di dalam lapas itu tidak mungkin, ini penuh dengan kejanggalan," tuturnya.
Dia menilai, pejabat yang ada di atasnya seperti kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Banten, hingga kalapas dan lainnya, juga harus dicopot.
"Menurut saya tidak hanya sebatas kalapas saja yang bertanggung jawab, kepala kantor wilayahnya juga dinonaktifkan," ujarnya.
Anggota Komisi III DPR RI lainnya, Syahroni meminta Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk bertindak tegas dengan mencopot kalapas dan kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Banten.
Dia mengatakan, pejabat itu juga seharusnya bertanggung jawab atas pelarian bandar narkoba yang sudah divonis hukuman mati.
"Kami berharap dan yakin menteri Hukum dan HAM akan mencopot pejabat tersebut karena yang paling bertanggung jawab. Kami sendiri akan terus mengawasi kasus pelarian narapidana ini. Mulai dari pengejaran hingga pencopotan kedua pejabat terkait," kata Syahroni.
Dikatakan politikus Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini, pihaknya juga menerima informasi akan di mana keduanya dalam proses pemeriksaan. Karena itu, pihaknya juga akan awasi bersama, sehingga bukan hanya petugas biasa yang wajib diberi sanksi.
"Saya yakin menkumham akan tindak anak buahnya karena lalai dalam bertugas," terangnya.
Saat ini, sambung Syahroni, polisi sedang mengejar napi bandar sabu yang kabur melalui saluran air itu. Ia pun berharap dalam waktu dekat pelaku dapat segera tertangkap.
"Semoga dalam waktu tidak berapa lama lagi tertangkap, biar sekalian tahu siapa yang membantunya kabur," ungkapnya.