Jumhur Dijemput Tanpa Surat Penangkapan, Amnesty Indonesia: Intimidasi
- abc
"Kesel banget mereka nggak taat aturan protokol kesehatan. Sempet saya tegur, "Kalian semua masuk-masuk kamar orang begini sudah pada diswab belum? Lagi pandemi begini?"," tambah Ibu empat orang anak ini.
Saat dijemput dari rumah, Polisi tidak memperlihatkan atau memberikan Surat Penangkapan. Surat baru diberikan di Bareskrim sore harinya.
Selain menganggap proses penjemputan yang berlebihan, Alia juga sempat mempertanyakan surat penahanan dan penggeledahan yang dilakukan orang-orang yang belakangan diketahui sebagai polisi.
"Kalau ngomong baik-baik bilang mau jemput juga berangkat kok, nggak perlu datengin sampai 30 orang gitu kali, … ini kayak mau nangkep teroris saja," kata Alia kepada Hellena Souisa dari ABC Indonesia.
"Saat saya tanya surat penangkapan, dijawab "ada", tapi nggak diberikan kepada saya pagi itu. Surat penangkapan baru saya terima sore hari ketika saya ke Bareskrim untuk mengambil HP dan beberapa gadget lainnya," ujar Alia.
Pagi itu menurut Alia, selain menjemput suaminya, polisi juga menggeledah rumahnya dan membawa delapan gadget dari sana berupa telepon genggam, laptop, komputer tablet, dan "motherboard" komputer.