Wapres Sebut Pembangunan Negara di ASEAN Terhambat sebab Konflik
- http://www.wapresri.go.id
VIVA – Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui di negara-negara Asia Tenggara masih ada konflik akibat perbedaan latar belakang agama dan budaya. Ma'ruf menyebutnya sebagai kerikil kecil.
Hal tersebut disampaikan Wapres Ma'ruf dalam ASEAN Youth Interfaith Camp (AYIC) 2020 melalui konferensi video dari kediaman dinasnya di Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.
"Kita harus juga mengakui bahwa masih ada 'kerikil kecil' berupa pemahaman dan kesadaran untuk menjaga keberagaman dan perbedaan yang belum sepenuhnya sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama," kata Ma'ruf.
"Dalam komunitas kita masih melihat adanya konflik dan ketegangan akibat adanya perbedaan politik tertentu, sehingga terjadi diskriminasi yang didasarkan atas perbedaan latar belakang agama, suku dan budaya," lanjut sang Wapres.
Baca: Wapres Ma’ruf: Agama Lebih Manjur Ciptakan Perdamaian daripada Militer
Menurut Ma'ruf, hal ini patut menjadi perhatian bersama. Karena konflik ini bisa membuat pembangunan di Asia Tenggara atau negara-negara ASEAN menjadi terhambat.
"Sebagai akibatnya, perdamaian dan harmoni belum bisa diwujudkan dan konflik serta kekerasan pun terus terjadi, dan program-program pembangunan yang semestinya dapat dilakukan demi meningkatkan kesejahteraan rakyat menjadi terkendala," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf menilai generasi muda di ASEAN akan memiliki peranan penting dalam mengikis konflik tersebut. Apalagi dengan kondisi demografis ASEAN di mana sepertiga populasinya adalah generasi muda.
"Dengan demikian satu dari tiga orang di ASEAN adalah generasi muda. Ilustrasi tersebut menggambarkan peran besar yang dapat diberikan generasi muda dalam mengembangkan nilai-nilai toleransi, kerukunan, dan perdamaian di ASEAN," kata Ma'ruf. (art)